Bagikan:

JAKARTA - Anies Baswedan mengaku dirinya terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik terkait peluang dukungan padanya untuk maju Pilkada DKI Jakarta.

Anies kini telah diumumkan akan diusung PKS menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. PKS juga menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman sebagai cawagub pendamping Anies.

PKB dan NasDem juga berpeluang besar mengusung Anies di Pilgub. Namun, kedua partai tersebut belum menyatakan sepakat dengan PKS soal nama cawagub pendamping Anies.

"Semua nantinya kita akan komunikasi dengan semua, kemudian kita rembuk sama-sama," kata Anies ditemui di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Minggu, 21 Juli.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memandang dirinya masih memiliki cukup waktu untuk mendapat rekomendasi partai agar bisa mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta pada masa pendaftaran tanggal 27-29 Agustus mendatang.

"Masih panjang. Kalau deadline hari ini, mungkin sudah pendek. Masih panjang, kita mengalir," ungkap Anies.

Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menegaskan partainya belum satu suara dengan PKS terkait usulan nama Sohibul Iman.

"Itu Sohibul Iman kan klaimnya PKS sendiri. Tidak ada komunikasi dengan PKB," ungkap Hasbi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman meminta Anies Baswedan untuk ikut mencari tambahan 4 kursi partai politik untuk berkoalisi mengusungnya dalam Pilkada DKI Jakarta.

Sohibul sendiri telah ditugaskan Dewan Pimpinan Partai (DPP) PKS menjadi calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Anies di Pilgub DKI Jakarta.

Namun, PKS hanya memiliki 18 kursi di DPRD DKI Jakarta. Secara aturan, dibutuhkan minimal 20 kursi DPRD DKI agar bisa mengusung cagub-cawagub di Jakarta.

"Nah, sekarang Pak Anies kan, untuk mau berlayar di sini, ya harus ikut menggenapi dong ya, mencari 4 kursi lain," kata Sohibul di Jakarta Utara.