Bagikan:

JAKARTA - Badan antariksa Jepang (JAXA) pada Hari Senin mengungkapkan kepada media sebagian proses pelatihan dasar yang dijalani oleh kandidat astronot dengan bantuan ANA Holdings Inc., untuk mempersiapkan calon penjelajah antariksa di masa depan dengan lebih baik.

Calon astronot Ayu Yoneda dan Makoto Suwa diuji kemampuan mereka untuk mengatasi keadaan darurat di dalam simulator penerbangan Boeing 777 di fasilitas pelatihan ANA, perusahaan induk All Nippon Airways Co., dikutip dari Kyodo News 5 Agustus.

Dalam latihan Hari Senin, kedua kandidat menjalani penerbangan virtual antara Tokyo dan Osaka, dengan seorang instruktur yang mengamati bagaimana mereka menanggapi keadaan darurat yang tiba-tiba seperti kerusakan mesin dan cuaca buruk.

"Saat berada di udara, kami perlu berbagi pandangan daripada membuat keputusan sendiri," kata Yoneda, mantan dokter bedah, setelah pelatihan.

"Saya pikir hal yang sama dapat dikatakan tentang Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kami harus menanggapi bahaya sebagai sebuah tim," lanjutnya.

Sedangkan Suwa, mantan pejabat Bank Dunia, mengatakan, "Pelatihan tersebut difokuskan pada menerbangkan pesawat dengan aman di bawah tekanan waktu. Saya pikir itu akan sangat membantu di luar angkasa juga."

Keduanya dipilih tahun lalu oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang sebagai kandidat astronot, setelah membuka rekrutmen untuk pertama kalinya dalam 13 tahun pada tahun 2021.

ANA dipercaya untuk melakukan sebagian pelatihan yang berkaitan dengan persiapan mental astronot untuk misi antariksa mereka, dengan melihat keterampilan seperti kepemimpinan, kerja sama tim dan pengambilan keputusan.

Pelatihan keduanya dimulai pada bulan April tahun lalu dan diharapkan berlangsung hingga Oktober tahun ini. Pelatihan ini membantu kandidat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan astronot.

Ini adalah pertama kalinya perusahaan swasta ikut serta dalam pelatihan badan tersebut dalam jangka waktu lama. JAXA mengatakan, pihaknya tengah meningkatkan kerja sama dengan perusahaan swasta untuk menawarkan pelatihan berkelanjutan bagi para astronot masa depan.

Setelah pelatihan, komite peninjau badan tersebut akan secara resmi memutuskan apakah mereka layak menjadi astronot, kata JAXA.