Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Hari Jumat mengumumkan pembatalan rencana kunjungan empat hari ke Kazakhstan, Uzbekistan dan Mongolia, setelah badan cuara negara itu memperingatkan risiko potensi gempa besar di wilayah Pasifik yang luas yang membentang dari barat daya ke tengah Jepang telah meningkat.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertama untuk daerah-daerah di sekitar Palung Nankai, beberapa jam setelah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter menghantam bagian barat daya negara itu pada Hari Kamis.

Setelah menghadiri upacara perdamaian di Nagasaki yang menandai peringatan 79 tahun bom atom Amerika Serikat, PM Kishida mengatakan pada konferensi pers, ia membatalkan perjalanan ke luar negeri untuk "fokus pada respon pemerintah dan penyebaran informasi" mengenai potensi gempa bumi besar.

"Sebagai pejabat tertinggi yang bertanggung jawab atas manajemen krisis negara, sebagai tindakan pencegahan ekstra, saya harus tetap berada di Jepang setidaknya selama sekitar satu minggu," kata PM Kishida, sementara badan cuaca menyerukan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi skenario seperti itu, tambah Kishida, dikutip dari Kyodo News 9 Agustus.

Sedianya, PM Kishida akan menghadiri pertemuan puncak pertama Jepang dengan negara-negara Asia Tengah - Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan - di Astana, ibu kota Kazakhstan, pada Jumat malam dan mengeluarkan deklarasi bersama.

Di Ibu Kota Mongolia, Ulaanbaatar, PM Jepang Jepang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukhnaa Khurelsukh dan Perdana Menteri Luvsannamsrai Oyun-Erdene pada Hari Senin.

Sebelumnya pada hari Jumat, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers, PM Kishida akan "membuat keputusan yang tepat" mengenai perjalanan ke luar negeri "setelah mempertimbangkan berbagai faktor."

Menurut pemerintah, beberapa korban luka dan kerusakan bangunan telah dilaporkan di Miyazaki dan dua prefektur di sekitarnya setelah gempa Hari Kamis. Tetapi, sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.