JAKARTA - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk sangat prihatin, terkait laporan otoritas Iran telah mengeksekusi 29 orang dalam dua hari terakhir, kata seorang juru bicara pada Hari Jumat.
"Ini merupakan jumlah eksekusi yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat," kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Liz Throssell, melansir Reuters 9 Agustus.
Meskipun jumlah korban tewas tidak dapat diverifikasi secara independen oleh PBB, ia mengatakan eksekusi yang dilaporkan tersebut menjadikan jumlah keseluruhan menjadi sedikitnya 345 tahun ini, termasuk 15 wanita.
Sebelumnya, kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan pada Hari Rabu, 29 pria termasuk dua warga Afghanistan dan seorang anggota minoritas etnis Baluch telah dieksekusi karena pembunuhan, pemerkosaan dan kejahatan terkait narkoba di Penjara Ghezel Hesar, Kota Karaj.
Dikatakan sedikitnya 87 orang telah dieksekusi di penjara-penjara Iran sejak pemilihan Presiden baru Iran yang relatif moderat Masoud Pezeshkian pada Bulan Juli.
BACA JUGA:
Throssel mengatakan, sangat memprihatinkan mayoritas orang yang dieksekusi terbukti bersalah atas pelanggaran terkait narkoba, dengan kelompok minoritas termasuk suku Kurdi, suku Arab Hawassi dan suku Baluch terkena dampak secara tidak proporsional.
"Menerapkan hukuman mati untuk pelanggaran yang tidak melibatkan pembunuhan yang disengaja tidak sesuai dengan norma dan standar hak asasi manusia internasional," katanya.