TANGERANG – NCW, seorang siswi kelas 7 SMP (1 SMP) di Ehipassiko School di BSD, Tangerang Selatan (Tangsel) diduga mengalami persekusi di sekolahnya. NCW dikeluarkan pihak sekolah setelah bertengkar dengan temannya, NA. Akibat keributan itu, NCW dikeluarkan dari sekolah secara sepihak. Hal itu yang membuat orang tua NCW kecewa.
Ayah NCW bernama Felix menceritakan, awalnya sang anak bertengkar dengan teman kelasnya, NA, melalui chat WhatsApp (WA). Isi percakapan diduga mengandung kata-kata kasar. Namun belum diketahui masalah apa yang diributkan NCW dan NA.
“Kata-katanya kasar. Terus NA lapor orangtuanya. Print bukti chat. Lalu ditanggapi sama sekolah,” kata Felix saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Agustus.
Tak lama berselang, pihak sekolah memanggil NCW. Dalam pertemuan itu dia diminta menandatangani secarik kertas. Kata Felix, tanda tangan di kertas itu tanpa ada pendampingan orang tua atau wali murid.
“Sepulang sekolah anak saya bercerita soal BAP, dan isi sanksi yang harus dia tandatangani itu. Mereka menyatakan bahwa anak saya akan diberi surat peringatan (SP) pertama,” ujarnya.
Kemudian NCW diminta wali kelasnya ke ruangan kepala sekolah. Dia dihukum untuk tidak mengikuti pelajaran hingga pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA:
“Beruntung ada ketua kelasnya yang bersedia membantu membelikannya air minum. Anak saya dilepaskan dari ruangan itu saat pelajaran terakhir,” ucapnya.
Singkat cerita, Felix menerima surat elektronik (email) dari Ehipassiko School bahwa NCW dikeluarkan dari sekolah, dengan kalimat ‘dikembalikan kepada orang tua’ pada Kamis, 1 Agustus, lalu.
“Saya khawatir anak saya putus diawal sekolah. Padahal baru dua minggu proses belajar mengajar. Bagaimana nasibnya terkait hak pendidikannya. Padahal masa depan anak masih panjang,” ucapnya.
Setelah kejadian itu, Felix mengaku anaknya sering sedih dan mengaku malu bertemu dengan teman-teman sekolahnya.
“Dia stres tidak menerima pembelajaran lagi. Apalagi bertemu dan bermain dengan teman-teman sekolahnya. Kenapa pihak sekolah tega sekali memecat atau mengeluarkan Niken dari sekolah,” ungkapnya.
Felix mempertanyakan sikap pihak sekolah yang dengan mudah mengeluarkan anaknya.
Wartawan VOI mencoba menghubungi pihak sekolah Ehipassiko School di BSD, Tangsel. Namun hingga berita ini ditayangkan pihak sekolah enggan memberikan keterangan.