JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pemerintah bakal melakukan evaluasi setelah didepak dari ajang perlombaan bergengsi bulu tangkis, All England. Pemerintah jelas tak ingin kejadian serupa terulang lagi ke depan.
Hal ini disampaikan Moeldoko dalam kegiatan KSP Mendengar yang diikuti ratusan peserta diaspora atau warga Indonesia di Amerika Serikat.
“Hal seperti ini akan dievaluasi pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Maret.
Lebih lanjut, sebagai mantan Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Moeldoko mengaku prihatin dengan nasib Kevin Sanjaya, dan kawan-kawannya yang dipaksa tak berlaga di ajang tersebut.
“Apalagi, katanya, Indonesia sudah beberapa kali merajai ajang All England,” tegasnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, tim bulu tangkis Indonesia diharuskan mundur dari turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu setelah 20 dari 24 anggota menerima surat elektronik dari otoritas kesehatan Inggris (NHS) yang mengabarkan bahwa salah satu penumpang dalam pesawat yang mereka tumpangi dari Istanbul ke Birmingham dinyatakan positif COVID-19. Mereka diwajibkan menjalani isolasi mandiri di hotel selama 10 hari terhitung mulai 13-23 Maret.
Skuad Merah Putih sebelumnya sudah menjalani tes COVID-19 setiba di Birmingham, Sabtu, 13 Maret dan seluruhnya mendapati hasil negatif. Namun sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris yang tentang penelusuran kontak erat positif COVID-19, perjuangan timnas Indonesia harus berhenti di tengah jalan.
BWF pun dinilai gagal menyelenggarakan kompetisi karena tidak dapat mengantisipasi kejadian tak terduga seperti yang harus dialami tim Indonesia.