JAKARTA - Bulu tangkis Indonesia sempat dihantui nada pesimistis ketika urung tampil apik di beberapa turnamen awal tahun ini.
Tak ada satu pun gelar dari Malaysia Open 2024. Begitu juga di India Open 2024.
Sementara di rumah sendiri, cuma Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang berhasil menjadi juara di Indonesia Masters 2024.
Bergeser ke Jerman Open 2024, nasib Indonesia juga tak kunjung membaik. Para wakil yang tampil gagal membawa pulang satu pun trofi.
Setali tiga uang dengan yang terjadi di Perancis Open 2024 pada awal bulan Maret 2024.
Namun, ketika tampil di All England 2024, para pebulu tangkis Tanah Air mulai unjuk gigi. Dua gelar berhasil disabet di nomor tunggal putra dan ganda putra.
Jonatan Christie dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto naik podium pertama.
Bahkan, tunggal putra mempertandingkan All Indonesian Finals saat Anthony Sinisuka Ginting berhadapan Jonatan Christie.
BACA JUGA:
Dua trofi juara All England 2024 mengembalikan harapan Indonesia bisa bicara banyak di cabang bulu tangkis pada Olimpiade Paris 2024.
Setidaknya, asa untuk menjaga tradisi medali emas Olimpiade dari cabang bulu tangkis kembali menggeliat.
"Dua kemenangan ini menjawab banyak harapan pencinta bulu tangkis Indonesia dan memberikan semangat besar untuk tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024."
"Harapan besar tentu performa puncak para atlet ada di Olimpiade Paris 2024," kata Raja Sapta Oktohari, Presiden NOC Indonesia atau Komite Olimpiade Indonesia.
Menurut Okto, sapaan Raja Sapta Oktohari, hasil All England 2024 juga tidak lepas dari lancarnya komunikasi yang dibangun di Tim AdHoc Olimpaide Paris 2024 yang dipimpin Fadhil Imran.
Salah satunya ialah upaya-upaya dan penyesuaian untuk membuka peluang perolehan medali emas buat cabang bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024 menjadi lebih besar.
"Kami memberikan apresiasi besar kepada Tim Ad Hoc PBSI yang berkoordinasi dengan kami dan upaya-upaya yang dilakukan semua pihak untuk mendorong kembali semangat atlet."
"Harapan besar kepada seluruh insan bulu tangkis untuk menahan diri supaya tidak ada konflik-konflik menuju Olimpiade Paris 2024 sehingga upaya yang dilakukan bisa maksimal," ujar Okto.
"Kita ini semua adalah tim pendukung untuk mengantarkan atlet mencetak prestasi tertingginya. Jadi, semua harus menahan diri dan menekan kepentingan pribadi maupun golongan."
"Tujuan utama kita ialah bagaimana Indonesia Raya bisa berkumandang dan bendera Merah Putih bisa berkibar bersamaan di multievent olahraga terbesar dunia," ungkapnya lagi.
NOC Indonesia, lanjut Okto, juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung dan mendoakan para atlet yang saat ini masih berjuang untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Kita terus mendoakan dan mendukung seluruh tim yang berjuang baik secara langsung maupun melalui media sosial dengan menggunakan hastag #KitaIndonesia dan #MenjagaMerahPutih," tutur Okto.
Terlepas dari itu, gelar All England 2024 yang dipersembahkan Jonatan Christie sekaligus memutus puasa juara nomor tunggal putra Indonesia.
Terakhir kali tunggal putra berjaya di turnamen bulu tangkis tertua dunia itu pada 1994 melalui Hariyanto Arbi, atau tepatnya 30 tahun lalu.
Jojo sekaligus menasbihkan diri sebagai satu dari enam pebulu tangkis tunggal putra Indonesia yang mampu mengangkat piala di All England.
Kemudian, gelar ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi yang kedua beruntun. Mereka masuk dalam jajaran tujuh ganda putra Indonesia yang berhasil juara All England dua kali konsekutif.