Bagikan:

JAKARTA - Mantan presenter TV Inggris Huw Edwards, yang sudah lama menjadi bintang program berita utama BBC, mengaku bersalah atas tiga tuduhan terkait video porno anak-anak.

Edwards adalah jurnalis BBC dengan bayaran tertinggi dan pembawa berita terkemuka sampai dia berhenti padan April, menyusul tuduhan dia telah membayar ribuan poundsterling kepada seorang anak muda untuk foto/video porno.

Dilansir Reuters, Rabu, 31 Juli, pria berusia 62 tahun ini menjadi terkenal di Inggris selama lebih dari dua dekade, mengumumkan kematian Ratu Elizabeth kepada negara tersebut pada tahun 2022 dan memimpin liputan pemilu, pernikahan kerajaan, dan Olimpiade 2012.

Namun dia belum tampil di layar TV selama setahun dan penampilan di pengadilan pada Rabu, 31 Juli, yang mengakhiri kejatuhan dramatisnya, adalah yang pertama kali muncul di hadapan publik sejak saat itu.

Edwards berjalan melewati kerumunan fotografer dan kru kamera ke Pengadilan Westminster Magistrates London. Dia mengaku telah dikirimi foto/video porno anak-anak antara Desember 2020 hingga Agustus 2021.

Ketika ditanya apakah dia ingin mengajukan pembelaan terhadap tiga dakwaan tersebut, yang terkait dengan tiga kategori foto/video porno yang berbeda, Edwards menjawab, “bersalah.”

Hakim Paul Goldspring mengatakan Edwards akan dijatuhi hukuman pada 16 September dan semua opsi, termasuk hukuman penjara akan dipertimbangkan.

Selama sidang yang berdurasi 25 menit, jaksa Ian Hope mengatakan Edwards dikirimi total 377 video porno oleh seorang pria dewasa di WhatsApp, 41 di antaranya adalah video anak-anak.

Hope mengatakan tujuh dari 41 video tersebut adalah jenis yang paling serius dan dua dari tujuh kiriman file tersebut adalah video porno seorang anak yang kemungkinan berusia antara tujuh dan sembilan tahun.

Video tidak senonoh terakhir dikirim ke Edwards pada Agustus 2021, ketika pria yang mengirimkannya mengatakan "pria dalam film tersebut terlihat cukup muda dan dia memiliki lebih banyak video yang ilegal", kata Hope.

Jaksa mengatakan Edwards mengatakan kepada pria tersebut "untuk tidak mengiriminya foto ilegal dan tidak ada lagi yang dikirim mulai saat ini", meskipun obrolan terus berlanjut dan lebih banyak foto pornografi legal yang dikirim.

Pengacara Edwards, Philip Evans, menekankan dakwaan yang diajukan kliennya atas pengakuan bersalah hanya terkait dengan gambar yang dikirimkan kepadanya melalui WhatsApp.

"Tidak ada dugaan dalam kasus ini bahwa Edwards dengan cara apa pun telah membuat, dalam pengertian tradisional, gambar apa pun dengan cara fisik apa pun atau menciptakan gambar apa pun," kata Evans.