JAKARTA - Hizbullah menolak seruan utusan internasional agar tidak menanggapi serangan Israel yang diantisipasi sebagai pembalasan atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Hizbullah yang membantah terlibat dalam serangan Sabtu akhir pekan lalu, mengatakan kepada mediator mereka akan tetap menanggapi setiap serangan Israel, kata pejabat dari kelompok Lebanon dalam komentar tertulis yang dikirimkan kepada wartawan dilansir Reuters, Selasa, 30 Juli.
Pejabat itu tidak mengatakan negara mana yang diwakili oleh mediator tersebut.
Tindakan diplomatik yang dipimpin oleh Amerika Serikat bertujuan untuk membatasi respons Israel terhadap serangan Golan, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
Israel dan AS menyalahkan Hizbullah yang didukung Iran atas serangan tersebut. Israel lantas berjanji akan membalas serangan.
Para diplomat telah mendesak Israel agar tidak menargetkan ibu kota Lebanon, Beirut atau infrastruktur utama, kata lima orang yang mengetahui upaya diplomasi tersebut kepada Reuters.
Mereka berharap dengan membatasi respons Israel, pembalasan keras terhadap Hizbullah dapat dihindari.
“Utusan internasional secara tidak langsung menyampaikan kepada kami gagasan bahwa kami tidak boleh menanggapi agresi yang diperkirakan terjadi dengan dalih kebutuhan untuk menghindari eskalasi dan menuju perang yang komprehensif,” kata pejabat Hizbullah.
BACA JUGA:
Hizbullah telah memberi tahu utusan tentang penolakan secara eksplisit terhadap permintaan ini. Serangan Israel bakal mendapat respons.
Hizbullah juga mengatakan mediator telah memberi tahu mereka tentang upaya diplomatik untuk mendesak Israel agar tidak melibatkan warga sipil dan fasilitas sipil dalam operasi apa pun.
“Ini adalah hal yang baik, namun kami tidak mempercayai musuh kami,” kata pejabat itu.