Bagikan:

JAKARTA - Milisi Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan lebih dari 320 roket ke Israel, pada Minggu 25 Agustus. Serangan itu menargetkan sejumlah posisi militer, setelah Israel melakukan serangan udara.

“Jumlah roket Katyusha yang diluncurkan hingga saat ini lebih dari 320, menargetkan posisi musuh,” ujar Hizbullah.

Milisi tersebut menambahkan bahwa kelompok tersebut telah menargetkan 11 pangkalan dan barak militer Israel.

Hizbullah mengklaim fase pertama pembalasan terhadap Israel berakhir dengan kesuksesan. Aksi ini merupakan tindakan merespons serangan Israel akhir bulan lalu yang menewaskan Fuad Shukr, seorang wakil pemimpin Hizbullah, di pinggiran Kota Beirut.

Menurut Hizbullah, fase ini adalah meluncurkan pesawat tak berawak (UAV) dengan senjata peledak untuk menyerang sasaran yang jauh di dalam wilayah Israel. Kelompok tersebut mengatakan pembalasan penuh mereka akan memakan waktu lebih lama.

Ketika ditanya tentang jumlah serangan yang dilakukan Hizbullah dan lokasi yang mereka targetkan, militer Israel mengatakan bahwa hingga saat ini mereka telah menghitung ada sekitar 215 serangan yang diluncurkan dari Lebanon. Namun mereka tidak dapat mengatakan apakah serangan tersebut telah mencapai sasarannya. Belum jelas apakah ada korban jiwa atau tidak.

Di Israel utara, sirine berbunyi dan ledakan terdengar di beberapa daerah ketika sistem pertahanan udara Iron Dome memblokir tembakan dari Lebanon selatan. Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi secara nasional.

Seorang warga Kota Zibqeen, di Lebanon selatan, sekitar 7 km dari perbatasan mengatakan, ini adalah pertama kalinya dia terbangun karena suara pesawat dan ledakan keras roket, bahkan sebelum salat subuh. “Rasanya seperti akhir dunia,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah melakukan segalanya untuk membela negaranya dan menjamin keamanan bagi rakyat Israel utara.

“Kami tetap berpegang pada satu aturan sederhana, siapa pun yang menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka,” tegasnya dikutip AP.

Sebelum serangan dari Lebanon, militer Israel mengatakan bahwa jet tempurnya telah terlebih dahulu menyerang sasaran Hizbullah. Menurut juru bicara militer Israel, sebagian besar serangan udara Israel ditujukan pada sasaran di Lebanon selatan.