Bagikan:

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor 2019-2024 Dedie A. Rachim menyampaikan rasa syukurnya atas sigi sejumlah lembaga survei yang menyatakan dirinya memiliki elektabilitas tertinggi dalam Pilkada Bogor nantinya. Menurut Dedie, tingkat keterpilihan yang tinggi tersebut tidak diperoleh dari hasil yang instan, tapi perjuangan yang cukup panjang.

“Jadi, hasil ini bukan perjuangan hanya satu-dua hari. Ini menjadi sebuah penghargaan dari masyarakat bahwa saya punya track record yang mungkin dianggap memenuhi standar yang mereka harapkan,” ujar Dedie kepada host Eddy Wijaya dalam bincang dengan podcast EdShareOn yang tayang secara perdana pada Rabu, 24 Juli 2024.

Dalam sigi terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Dedie Rachim mengantongi elektabilitas tertinggi dengan perolehan 39,1%. Adapun pesaingnya masih di angka yang cukup jauh di bawahnya, seperti Sendi Fardiansyah 20,9%, Atang (10,0%), serta Raendi Rayendra (9,8%). Survei ini dilakukan pada 11-16 Juli 2024 kepada 440 responden dengan margin of error 4,8%.

Dedie mengatakan selama memimpin Bogor bersama Wali Kota Inkumben Bima Arya, dirinya telah mempersembahkan banyak karya kepada masyarakat. Mulai dari kebijakan di bidang infrastruktur, pendidikan, hingga pengelolaan sistem birokrasi yang cukup baik di pemerintahan.

Di bidang infrastruktur, lanjut Dedie, Pemerintah terus berupaya memperbaiki persoalan transportasi publik dan infrastruktur jalan dan jembatan. Salah satunya dengan kendaraan massal seperti Biskita Trans-Pakuan dan angkutan umum bertenaga listrik. Maklum saja, Bogor kerap dijuluki Kota Sejuta Angkot karena banyaknya jumlah angkutan umum tradisional di wilayah ini.

Sementara di bidang pendidikan, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor mendorong pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berbiaya murah untuk mengurangi angka putus sekolah. Adapun di bidang pemerintahan, Dedie yang berduet dengan Arya Bima dalam memimpin Bogor, telah mempersembahkan tujuh kali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.

“Predikat WTP ini sebagai batu loncatan untuk menciptakan manajemen birokrasi yang bersih, transparan, dan akuntabel sekaligus menjadi pembelajaran bagi birokrat untuk mengelola integritas agar tidak koruptif,” kata Dedie. “Cuma, memang menurut pengalaman saya, nomor satu itu adalah memberikan contoh saja. Nggak usah diomongin, ‘Kamu jangan korupsi, ya!’, tapi bagaimana kita mencontohkannya,” mantan Direktur LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menambahkan.

Dedie yang kini diusung empat partai yakni PAN, Demokrat, Golkar, dan PSI, menyatakan dirinya akan melanjutkan perjuangannya membangun Bogor bila terpilih kelak. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan infrastruktur. “Kalau yang saya amati, ya, bahwa semua tentu harus dimulai dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Baru kultur bisa terbangun,” ujarnya.

Bima Arya dukung Dedie 1.000 Persen di Pilkada Bogor

Salah satu hal yang membuat kepercayaan diri Dedie A. Rachim cukup tinggi dalam Pilkada Bogor 2024, adalah dukungan penuh Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bogor 2019-2024. Bahkan Bima pernah menyatakan mendukung Dedie 1000 persen menjadi pemimpin Bogor selanjutnya.

“Banyak pasangan kepala daerah itu putus (hubungan) di tengah jalan. Bahkan sejak hari pertama banyak yang pecah kongsi. Tapi saya dan Kang Bima sangat menjaga, saya sangat menghormati, dan tentu perjalanan pemerintahan itu harus berjalan dengan baik,” ujar Dedie.

Politikus PAN ini lantas berharap persoalan publik di Kota Bogor bisa diselesaikan secara berkesinambungan bila dirinya terpilih menjadi wali kota. “Kita pinginnya masyarakat Bogor tidak perlu ke mana-mana, lah. Ya, kita sama-sama melanjutkan pembangunan Kota Bogor yang sudah baik. Dan tentu masyarakat bisa menilai track record, kemudian juga latar belakang, termasuk juga karya-karya yang sudah kami persembahkan untuk masyarakat Kota Bogor.”

Saksikan secara lengkap di EdShareOn Eddy Wijaya! (ADV)