BOGOR - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebut sejak Januari 2023 hingga pertengahan tahun 2023 ini, sudah ada 960 kasus demam berdarah terjadi di Kota Bogor.
Dari ratusan kasus tersebut, bahkan 4 orang diantaranya meninggal dunia.
Mengantisipasi kemarau dan penyakit demam berdarah, Pemerintah Kota Bogor mengajak pihak swasta untuk menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama para Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengapresiasi kegiatan yang sudah berupaya membantu Pemkot Bogor untuk mengurangi demam berdarah akibat nyamuk aedes aegypti.
Data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes), kata Dedie, sejak Januari ada 960 kasus demam berdarah yang tersebar di beberapa rumah sakit di Kota Bogor.
"Dan ada empat (orang) yang meninggal. Jadi kita apresiasi Indomaret dan Baygon yang sudah membantu. Mudah - mudahan dengan bantuan yang diberikan penanggulangan DBD bisa lebih efektif dan kader - kader bisa mendapat perhatian untuk lebih semangat memberantas nyamuk," kata Dedie Rachim.
Saat ini, Kota Bogor sudah ada hampir 2.400 orang kader jumantik yang tersebar di seluruh RW.
Dengan begitu, Dedie Rachim berharap bantuan serupa bisa menyeluruh di semua wilayah. Bantuan yang diberikan berupa penyemprot nyamuk disertai sosialisasi jumantik.
BACA JUGA:
Dedie Rachim juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.
"Jangan sampai ada genangan air yang bisa memicu tumbuhnya jentik nyamuk, terutama pula untuk tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.