Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pengendara motor tak memakai helem diberhentikan paksa oleh petugas Satlantas Jakarta Timur yang menggelar operasi Patuh Jaya 2024 di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu, 17 Juli, pagi.

Operasi patuh jaya kali ini merupakan hari ketiga yang digelar Satlantas Jakarta Timur. Ratusan pelanggar terekam E-TLE dan mendapatkan sanksi teguran secara lisan.

"Saya tidak pakai helm karena rumahnya dekat. Saya tidak tahu sudah mulai operasi patuh jaya," ucap Jaya, seorang pengendara motor pelanggar lalu lintas kepada wartawan di lokasi, Rabu, 17 Juli.

Selain itu, para pengendara roda dua lainnya yang melanggar peraturan lalu lintas juga sempat berputar arah menghindari razia polisi.

Meski petugas Satlantas Jakarta Timur tidak memberikan saksi tilang dalam kegiatan operasi di hari ketiga ini, namun para pengendara yang melanggar masib terlihat ketakutan.

Selain memberikan teguran, petugas polantas juga memberikan brosur himbauan kepada para pelanggar.

Dari pantauan wartawan di lapangan, para pelanggar lalu lintas berasal dari kalangan anak hingga dewasa. Bahkan juga terdapat bocah berusia 6 tahun yang nekat mengendarai motor listrik melintasi jalan raya tanpa memakai helm. Bocah itu tak luput dengan nasehat petugas Polantas.

Wakasat Lantas Jakarta Timur, AKP Sunaryo mengatakan, sasaran operasi patuh Jaya di Jalan Basuki Rahmat ini menyasar kepada kendaraan pelawan arus dan tidak pakai helm serta plat nomor dicopot.

"Ada kendaraan roda empat banyak yang tidak pakai safety belt. Sampai hari ketiga ini sudah sekitar 100 lebih yang terkena tindakan untuk operasi Patuh Jaya. Masih berupa teguran," kata AKP Sunaryo.

Para pelanggar juga telah terdata oleh sistem. Mereka diberikan edukasi terkait operasi patuh jaya 2024.

"Kita tidak berlakukan denda manual. Yang melanggar otomatis sudah tertangkap (kamera ETLE)," ucapnya.