JAKARTA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta para pegawai yang bertugas di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Kupang agar selalu mengajak para tahanan imigran berkomunikasi.
"Sering-sering ajak mereka berbicara sehingga mereka merasa diperhatikan," kata Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Marciana D Jone saat meninjau warga negara asing (WNA) yang ditampung di Rudenim Kupang, Jumat 12 Juli, disitat Antara.
Saat mengunjungi para WNA asal Banglades dan Myanmar yang ditahan di Rudemin Kupang, Marciana sempat berbincang-bincang dengan para imigran itu dengan menanyakan asal negara mereka serta awal mula keberangkatan mereka hingga ditangkap aparat di perbatasan Indonesia Australia.
Marciana meminta para WNA itu mengikuti prosedur pemeriksaan sebagaimana mestinya agar prosesnya cepat dan menjawab dengan jujur semua pertanyaan terkait asal usul mereka.
"Hal ini akan memudahkan untuk proses pemulangan nanti," ujar dia.
Menurut Marciana, para imigran itu adalah korban sehingga perlu diperhatikan dan mereka tetap diberikan makan sehari tiga kali.
"Jika ada yang sakit, petugas agar memeriksa dan memberikan pengobatan sesuai dengan hak mereka, sehingga tetap aman berada di Kupang selama proses pemeriksaan," ujarnya.
Saat ini jumlah WNA yang ditampung di Rudenim Kupang berjumlah 55 orang dengan rincian 44 WNA Bangladesh dan Myanmar, tujuh WNA asal China dan empat WNA asal Nigeria.
Khusus WNA China saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk pemulangan ke negara asalnya.