Bagikan:

JAKARTA - Panda raksasa dari China sedang dalam perjalanan ke California menuju kebun binatang San Diego. Pengiriman ini menandai pertama kalinya Beijing memberikan pinjaman panda baru ke Amerika Serikat dalam dua dekade.

Kedua panda tersebut, Yun Chuan dan Xin Bao, meninggalkan pangkalan Bifengxia di Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa China di provinsi Sichuan pada Rabu, 26 Juni malam.

Pinjaman langka ini diselesaikan pada Februari, hanya beberapa bulan setelah pemimpin Tiongkok Xi Jinping menyarankan pengiriman panda ke Kebun Binatang San Diego sebagai “utusan persahabatan antara masyarakat China dan Amerika.”

Xin Bao, seekor panda betina yang lahir pada Juli 2020 disebut seekor panda yang “lembut dan berkelakuan baik”.

Sedangkan Yun Chuan, seekor panda jantan yang lahir pada bulan Juli 2019, adalah seekor panda yang “cerdas dan lincah,” lapor CCTV dilansir CNN, Kamis, 27 Juni.

Mereka diberi perayaan perpisahan di pangkalan Tiongkok, dihadiri oleh pejabat Amerika dan China, termasuk pertunjukan dan pertukaran hadiah, menurut pernyataan dari San Diego Zoo Wildlife Alliance.

Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mereka selama perjalanan, tim mereka telah menyiapkan makanan dari bambu segar, rebung, buah-buahan, sayuran, dan roti jagung yang dibuat khusus yang dikenal sebagai “wotou”.

Lima peternak dan ahli kedokteran hewan dari kedua negara juga ikut dalam penerbangan tersebut, dan para ahli China tersebut tinggal selama tiga bulan setelah pasangan tersebut tiba untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan hidup baru.

Panda-panda tersebut tidak akan dapat dilihat oleh publik selama beberapa minggu lagi selagi mereka menyesuaikan diri – dan setelah tim dokter hewan mengonfirmasi mereka siap untuk bertemu dengan penggemar mereka di Amerika, pihak kebun binatang akan mengumumkan tanggal debut mereka, katanya.

Tiongkok meminjamkan panda ke lebih dari 20 negara melalui program yang sering disebut sebagai “diplomasi panda”. Pinjaman panda dengan Washington dimulai pada tahun 1972 – meskipun jumlah pinjaman telah menurun dalam beberapa tahun terakhir karena memburuknya hubungan AS-China.