Bagikan:

JAKARTA - Sebuah komisi Israel yang menyelidiki dugaan pelanggaran dalam pembelian kapal selam dan kapal rudal oleh pemerintah dari Jerman, mengeluarkan peringatan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Hari Senin.

Panel tersebut memberi tahu PM Netanyahu, berdasarkan bukti yang dikumpulkan sejauh ini, dapat dipastikan Ia menggunakan jabatannya sebagai perdana menteri antara tahun 2009 dan 2016 untuk menyetujui pembelian tersebut tanpa proses hukum yang semestinya.

"Dengan melakukan hal itu, ia (PM Netanyahu) membahayakan keamanan negara dan merugikan hubungan luar negeri serta kepentingan ekonomi negara Israel," kata panel tersebut dalam keputusan tertulisnya yang dipublikasikan pada Hari Senin, melansir Reuters 24 Juni.

PM Netanyahu menanggapi dengan mengatakan, kapal selam tersebut sangat penting bagi keamanan Israel "dalam memastikan keberadaannya melawan Iran, yang berusaha menghancurkan kita".

"Sejarah akan membuktikan Perdana Menteri Netanyahu juga benar dalam masalah ini dan membuat keputusan yang tepat untuk keamanan Israel," kata pernyataan dari kantornya.

Komisi tersebut, yang dibentuk di bawah pemerintahan sebelumnya pada tahun 2022, mengatakan mereka akan segera menerbitkan bagian-bagian yang tidak dirahasiakan dari bukti-bukti yang dikumpulkan selama penyelidikan atas kesepakatan tersebut.

Selain PM Netanyahu, panel juga menerbitkan surat peringatan terhadap mantan komandan angkatan laut Laksamana Ram Rothberg, mantan menteri pertahanan Moshe Ya’alon, mantan kepala Mossad Yossi Cohen dan mantan pegawai Dewan Keamanan Nasional Avner Simchoni dalam perkara yang sama, dikutip dari The Times of Israel.

Dikatakan, Israel membeli kapal-kapal tersebut dari pembuat kapal Jerman Thyssenkrupp dalam kesepakatan senilai 2 miliar AS yang telah diawasi dengan cermat.