Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya berharap Israel tidak berperang dengan Hizbullah, meski ia juga mengatakan siap menghadapi semua risiko.

Dalam wawacara pertamanya dengan media Israel sejak serangan kelompok Hamas 7 Oktober 2023, PM Netanyahu berharap Israel tidak perlu melakukan perang besar-besaran melawan Hizbullah.

"Tetapi kami juga akan menghadapi tantangan ini. Kami dapat berperang di beberapa medan, kami siap untuk ini," jelasnya dalam program "The Patriots" Channel 14, melansir The Times of Israel 24 Juni.

PM Netanyahu mengatakan, Israel akan menegakkan kesepakatan apa pun dengan Hizbullah, untuk memastikan pasukannya tidak berada di perbatasan.

"Ini tidak akan menjadi kesepakatan di atas kertas," katanya.

"Kesepakatan itu akan mencakup jarak fisik Hizbullah dari perbatasan, dan kami harus menegakkannya. Kami berkomitmen untuk mengembalikan penduduk utara ke rumah mereka," jelas PM Netanyahu.

Diungkapkan olehnya, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi mengatakan, ada harapan untuk solusi diplomatik setelah perjalanan mereka ke Washington minggu lalu.

Ketika ditanya tentang kemampuan Israel untuk menahan serangan terhadap infrastruktur listriknya, PM Netanyahu mengatakan "tidak akan ada bencana."

"Kami berupaya melindunginya, perlindungan unik yang tidak dapat saya sebutkan," katanya.