Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamian Netanyahu mengatakan, Israel siap untuk jeda sementara pertempuran di Jalur Gaza, Palestina, namun menegaskan tetap akan menghabisi kelompok militan Hamas.

PM Netanyahu mengatakan kepada Channel 14, jeda itu sebagai kesepakatan parsial sebagai imbalan atas kembalinya sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas.

Namun, PM Netanyahu mengatakan tidak akan mengakhiri perang usai berakhirnya fase intensitas tinggi konflik, tidak akan membiarkan Hamas tetap berada di Gaza.

"Tidak. Saya tidak siap untuk mengakhiri perang dan membiarkan Hamas tetap di tempatnya. Saya siap untuk melakukan kesepakatan parsial, itu bukan rahasia lagi, yang akan mengembalikan beberapa orang kepada kami," katanya, melansir The Times of Israel 24 Juni.

"Namun kami berkewajiban untuk melanjutkan pertempuran setelah jeda untuk menyelesaikan tujuan kami menghancurkan Hamas. Saya tidak siap untuk menyerah," tandasnya.

Diketahui, serangan darat dan udara Israel di Gaza dipicu oleh serangan kelompok militan yang dipimpin Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel, dikutip dari Reuters.

Terpisah, otoritas kesehatan di Gaza pada Hari Minggu mengumumkan, jumlah korban tewas warga sipil Palestina akibat serangan Israel di wilayah itu telah mencapai 37.598 jiwa dan korban luka-luka 86.032 orang, melansir WAFA.