JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali menegaskan, pertempuran terus berlanjut dan tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan sandera oleh Hamas, setelah sebelumnya dikatakan Israel menyetujui jeda operasi militer.
"Pertempuran terus berlanjut dan tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami," kata PM Netanyahu dalam sebuah pernyataan, melansir CNN 10 November.
"Israel mengizinkan koridor perjalanan yang aman dari jalur utara ke selatan, seperti yang dilakukan 50.000 warga Gaza kemarin," lanjut PM Netanyahu
"Kami kembali menyerukan kepada penduduk sipil Gaza untuk mengungsi ke selatan," tandasnya.
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada Hari Kamis, kelompok Hamas belum mengajukan proposal yang masuk akal mengenai pembebasan sandera.
"Meskipun ada banyak sekali orang yang merupakan pihak ketiga atau mengirimkan pesan-pesan optimis ke media berita, saya katakan terus terang, menurut pengetahuan saya, hingga saat ini, tidak ada informasi nyata dan substansial yang menunjukkan penawaran nyata mengenai proses apa pun yang dibahas," terang Presiden Herzog kepada NBC News dalam sebuah wawancara.
"Dan hal ini sangat disayangkan. Tentu saja kami sedang berupaya, baik di bidang militer maupun di bidang lainnya, untuk memulangkan mereka," lanjutnya.
Pernyataan tersebut bertepatan dengan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan, Israel akan mulai menerapkan jeda operasi militer selama empat jam setiap hari di wilayah utara Gaza.
"Kami telah diberitahu oleh Israel bahwa tidak akan ada operasi militer di wilayah ini selama masa jeda dan proses ini akan dimulai hari ini," kata Kirby.
BACA JUGA:
Dikatakannya, Negeri Paman Sam menyambut baik perkembangan tersebut, menyebut jeda itu sebagai "langkah ke arah yang benar."
"Kami telah mendesak Israel untuk meminimalkan korban sipil dan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengurangi jumlah tersebut," ujar Kirby, seraya mengatakan jeda tersebut akan memberikan "ruang bernapas selama beberapa jam" bagi warga sipil untuk menghindari bahaya.
Jeda ini juga akan memberikan “jendela singkat” bagi kemungkinan perjalanan aman bagi para sandera yang ditahan oleh Hamas, lanjut Kirby.