Bagikan:

JAKARTA - Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengatakan, Israel maupun kelompok militan Palestina Hamas telah melakukan kejahatan perang, sejak konflik meletus bulan lalu.

"Kekejaman yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina pada tanggal 7 Oktober sangat keji, brutal dan mengejutkan, ini adalah kejahatan perang – begitu pula dengan penyanderaan yang terus berlanjut," kata komisaris Volker Turk, melansir CNN 9 November.

Namun, Turk mengatakan tindakan yang dilakukan Israel di Gaza juga merupakan kejahatan perang.

"Hukuman kolektif yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina juga merupakan kejahatan perang, begitu pula evakuasi paksa terhadap warga sipil yang melanggar hukum," terang Turk.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB menyampaikan pernyataan tersebut pada Hari Rabu setelah mengunjungi penyeberangan Rafah, yang ia sebut sebagai jalur simbolis untuk menyelamatkan 2,3 juta orang di Gaza.

"Saluran bantuan sangat tidak adil dan sangat sedikit," katanya, sambil menyerukan lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk disalurkan ke daerah kantong tersebut.

Turk juga mendesak kedua belah pihak untuk menyetujui gencatan senjata berdasarkan tiga kepentingan hak asasi manusia: pengiriman bantuan ke Gaza, pembebasan sandera oleh Hamas serta penerapan "pengakhiran pendudukan yang berkelanjutan, berdasarkan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina maupun Israel, untuk menentukan nasib sendiri dan kepentingan keamanan mereka yang sah.”

"Bahkan dalam konteks pendudukan selama 56 tahun, situasi saat ini adalah yang paling berbahaya dalam beberapa dekade, yang dihadapi oleh orang-orang di Gaza, Israel, Tepi Barat dan juga secara regional," jelasnya.

Menanggapi tudingan kejahatan perang tersebut, Israel mengatakan tindakan militernya tunduk pada ketentuan hukum internasional yang relevan.

"Serangan IDF terhadap sasaran militer tunduk pada ketentuan hukum internasional yang relevan, termasuk pengambilan tindakan pencegahan yang layak dan setelah dilakukan penilaian, kerugian yang diperkirakan terjadi pada warga sipil dan properti sipil tidak berlebihan, jika dibandingkan dengan keuntungan militer yang diharapkan dari serangan tersebut."

Diketahui, sekitar 1.400 orang tewas dan 240 lainnya disandera, akibat serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu.

Mengutip Reuters dan Xinhua, setidaknya 10.569 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza pada Hari Rabu.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra mengatakan, korban tewas termasuk 4.324 anak-anak, menambahkan lebih dari 26.000 orang terluka.

Ia juga meminta komunitas internasional untuk melindungi rakyat Palestina dari serangan Israel, karena sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan perempuan.