Desak Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Sekjen PBB: Kami Bernegosiasi dengan Israel, AS dan Mesir
Bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui Rafah. (Twitter/@PalestineRCS)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, pihaknya memerlukan akses bantuan kemanusiaan yang efektif untuk Gaza, mengingat kebutuhan mendesak 2,3 juta warga di wilayah kantong Palestina tersebut dan terus melonjaknya jumlah korban tewas.

Sekjen Guterres menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza sebagai "bencana besar." Ia telah mendorong gencatan senjata kemanusiaan untuk memungkinkan akses bantuan ke Gaza. Ia juga mengatakan 92 orang yang bekerja di badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) telah terbunuh.

"Sangat penting, sangat penting untuk memiliki akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang sesuai dengan kebutuhan dramatis yang dihadapi masyarakat," kata Sekjen PBB kepada Reuters, seperti dikutip 9 November.

Lebih jauh Guterres mengatakan, PBB telah berupaya meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurutnya, dalam 18 hari terakhir hanya 630 truk yang bisa masuk melalui perbatasan Rafah dari Mesir. PBB juga ingin dapat menggunakan penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, yang dikendalikan oleh Israel.

"Kami sedang melakukan negosiasi intensif dengan Israel, dengan AS, dengan Mesir, untuk memastikan bahwa kami memiliki bantuan kemanusiaan yang efektif ke Gaza," ungkap Guterres.

"Sampai sekarang, hal itu masih terlalu sedikit, sudah terlambat," tandasnya.

Mengenai apa yang terjadi di Gaza setelah pertempuran berakhir, Guterres menguraikan apa yang dia gambarkan sebagai "skenario terbaik", mengatakan "mudah-mudahan Otoritas Palestina yang bangkit kembali" dapat mengambil alih kendali politik.

Diterangkan Guterres, harus ada masa transisi yang dinegosiasikan dengan Palestina dan Israel. Dia menyebutnya "terlalu dini" untuk membicarakan kemungkinan pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB di masa depan, mengatakan langkah seperti itu belum dibahas di badan dunia tersebut.

"Beberapa entitas dapat berperan. PBB dapat berperan. Beberapa negara yang relevan di kawasan ini dapat berperan. Amerika Serikat dapat berperan," kata Guterres, seraya menambahkan hal ini harus menjadi titik awal untuk "negosiasi serius untuk solusi dua negara" dengan negara Palestina yang berdiri berdampingan dengan Israel.

Mengutip Reuters dan Xinhua, setidaknya 10.569 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza pada Hari Rabu.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra mengatakan, korban tewas termasuk 4.324 anak-anak, menambahkan lebih dari 26.000 orang terluka.

Ia juga meminta komunitas internasional untuk melindungi rakyat Palestina dari serangan Israel, karena sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan perempuan.