BULELENG - Foto anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama pecalang Bali mengamankan persembayangan Hari Raya Suci Nyepi di Bali dibagikan di media sosial. Banser dan pecalang berjaga di tengah guyuran hujan.
Dalam foto itu, anggota Banser dan pecalang kompak melakukan pengamanan lalu lintas. Banyak yang memuji nilai keharmonisan yang ditunjukkan.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Buleleng, Bali, Abdul Karim Abraham menjelaskan anggota Banser dan pecalang yang kehujanan saat itu melakukan pengamanan di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Sabtu, 13 Maret.
"Setiap Hari Raya Nyepi, kami di Buleleng itu sudah terbiasa membantu pecalang untuk pengamanan. Baik sebelum nyepi dalam satu rangkaian dan pada saat Nyepi,” kata Abraham, saat dihubungi Senin, 15 Maret.
Dia menerangkan, saat Hari Raya Nyepi anggota Ansor dan Banser di Buleleng, ikut membantu pecalang dan menurunkan sekitar 170 anggota yang ikut menjaga keamanan di lima kecamatan di Buleleng, Bali.
"Pada saat Nyepi kita menurunkan (Ansor dan Banser) di 17 titik ada di 5 kecamatan. Satu titik sekitar 5 dan 10 orang anggota. Jadi, kita membantu mengontrol keamanan dan pengamanan," imbuhnya.
BACA JUGA:
Menurut Abraham, Banser dan pecalang selalu kompak melakukan pengamanan setiap kegiatan keagamaan. Seperti saat Natal, Idul Fitri juga Hari Raya Suci Nyepi.
Pengamanan ini kerja sama untuk menjaga wilayah masing-masing. Yang terpenting yakni menyampaikan pesan keharmonisan ummat beragama di Bali.
"Kita ingin sampaikan adalah pesan keharmonisan. Jadi kita melakukan itu saling membantu antar kemanusiaan dan tidak melihat (perbedaan) agama. Tapi, ini memang sudah kita pupuk sejak lama," ujarnya.
"Kita ini, sebenarnya menjaga warisan orang tua kita yang juga hubungannya sangat harmonis sebelumnya dan kita aplikasikan dengan kegiatan-kegiatan bersama antara pecalang yang memprentasikan agama Hindu dan Banser yang memprentasikan muslim," ujar Abraham.