YOGYAKARTA - Datangnya hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 tinggal menghitung hari. Dalam waktu dekat, keramaian terbesar pemeluk Hindu ini hendak datang, serta umat Hindu hendak melakukan Catur Brata Penyepian. Salah satu larangan yang wajib ditaati yakni tidak bisa keluar rumah. Tahukah Kamu mengapa Nyepi tidak bisa keluar rumah?
Tidak bisa keluar rumah ialah salah satu larangan yang ada dalam Catur Brata Penyepian, serta diucap dengan Lihat Lelungan. Umat Hindu setelah itu tidak bisa meninggalkan zona rumahnya sepanjang 24 jam penuh, sampai ibadah ini berakhir dilaksanakan.
Mengapa Saat Nyepi Tidak Boleh Keluar Rumah
Pantangan keluar rumah ini sendiri juga diberlakukan dengan cara umum buat semua warga yang terdapat di Bali, selain polisi adat ataupun pecalang yang melaksanakan patroli. Sejatinya, pantangan ini berdasarkan pada peranan umat Hindu dalam memperingati Nyepi.
Tujuan penting dari pantangan tidak bisa keluar rumah yakni supaya warga mendapatkan kekhusyukan dalam memperingati Nyepi ini. Atmosfer sepi bisa membuat perenungan terjalin dengan khusyuk, alhasil nilai dasar dari Nyepi bisa dirasakan tiap pemeluk berkeyakinan Hindu.
Nyepi sendiri jadi momentum penyucian diri orang serta alam. Ini mengapa kala keramaian dilakukan, Bali terasa semacam zona yang tidak berpenghuni. Lapangan terbang ditutup, bermacam layanan diliburkan, serta kegiatan dihentikan buat satu hari penuh.
Tidak hanya membagikan waktu buat warga Bali dengan cara spesial, serta masyarakat Hindu dengan cara besar, buat melaksanakan introspeksi, momen ini pula dicoba dalam rangka mensterilkan alam dari semua jejak orang yang sudah ditinggalkan.
Diharapkan sehabis melakukan Catur Brata Penyepian, seorang dapat memperoleh maksud kehidupan yang sesungguhnya serta jadi awal kebangkitan bagian spiritual dari umat Hindu yang terdapat di seluruh dunia.
Jadi setelah mengetahui mengapa saat nyepi tidak boleh keluar rumah, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!