Warga Buleleng yang Lawan Pecalang Buka Paksa Portal Saat Nyepi Minta Maaf
Mediasi di Polsek Gerogak Buleleng Bali usai viral kasus warga buka paksa portal yang dijaga pecalang saat Hari Raya Nyepi/DOK Kepolisian

Bagikan:

BULELENG - Warga yang membuka paksa portal dengan melawan pecalang di Buleleng, Bali, saat Hari Raya Nyepi minta maaf.

Permintaan maaf disampaikan saat Polsek Gerogak, Buleleng, melakukan mediasi kejadian yang viral tersebut.

"Diharapkan juga rasa kedamaian serta rasa kekeluargaan dalam penyelesaiannya dan tentunya tidak terulang kembali peristiwa yang sama," kata Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, Kamis, 23 Maret.

Sementara itu, Ketua MUI Buleleng H Ali berharap persoalan buka paksa portal saat Nyepi bisa diselesaikan kekeluargaan. Warga bernama Acmat Zaini dan M Rasyad menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya melawan pecalang.

Bendesa Adat Sumberkelampok, Jro Putu Artana, belum bisa memutuskan penyelesaian secara kekeluargaan. Menurutnya diperlukan pertemuan dengan Prajuru Adat dan Kerta Desa pada Jumat, 24 Maret malam

"Nanti hasil Paruman akan disampaikan ke pihak kepolisian dan FKUB Kabupaten Buleleng, dan kami jamin toleransi beragama di Desa Sumberkelampok tetap terjalin dengan baik," ujarnya.

Video portal yang dijaga pecalang dibuka paksa pada Nyepi, viral di media sosial. Tampak sejumlah warga dengan motor menunggu di portal yang dijaga pecalang. Muncul warga yang lantas membuka paksa portal menuju Pura Segara Rupek. 

"Setelah kejadian tersebut, kembali beberapa warga masyarakat kurang lebih 40 orang mengendarai sepeda motor dan ingin memaksa masuk dengan alasan yang sama untuk rekreasi dan memancing ikan," kata Sumarjaya.