Bagikan:

JAKARTA - Dua wanita telah ditahan di Rusia karena dicurigai melakukan pemukulan dan pembunuhan brutal terhadap seorang pria setelah menolak melakukan threesome di sebuah kuburan.

Pelaku, Rosa (29) dan Martha (37) dilaporkan tengah minum bersama korban Alexander (63) di sebuah halaman gereja di Stavropol, sebuah kota di barat daya Rusia. 

Laporan lokal menyatakan bahwa teman-teman wanita tersebut dituduh melakukan serangkaian tendangan dan pukulan terhadap pria setelah dia menolak berhubungan seks dengan mereka.

Laporan yang mengutip polisi setempat menyatakan, mereka memukulinya sampai mati di hutan sebelum menyembunyikan mayatnya di dalam lubang. 

"Mereka menyeret mayat itu ke dalam hutan dan menyembunyikannya di dalam lubang. Mayatnya kemudian ditemukan dan para wanita ditahan dengan kasus pembunuhan dibuka," laporan polisi setempat dilansir dari Mirror, Selasa, 11 Juni. 

Rekaman menunjukkan salah satu wanita dikawal ke TKP hutan yang diduga oleh petugas dari Komite Investigasi Rusia, yang terlihat membawa boneka sebelum meletakkannya di sepetak rumput di lantai hutan. Salah satu wanita kemudian terlihat meletakkan kakinya di tubuh boneka itu.

Dalam sebuah pernyataan, korban yang dikenal oleh kedua wanita tersebut, menjadi sasaran serangan kejam di mana mereka menghujani serangkaian pukulan dengan kepalan tangan dan kaki. 

"Dalam sebuah pertengkaran, para wanita memberikan pukulan berkali-kali kepada pria berusia 63 tahun itu dengan kepalan tangan dan kaki mereka ke kepala dan tubuhnya," tulis laporan. 

"Korban meninggal di tempat kejadian akibat luka-lukanya. Ingin menghindari tanggung jawab atas pelanggaran tersebut, terdakwa menyeret jenazah almarhum ke daerah berhutan dan menyembunyikannya di dalam lubang."Kedua wanita itu ditahan selama dua bulan atas kematian pria berusia 63 tahun itu di pemakaman.

Stavropol terletak beberapa ratus kilometer di sebelah timur Krimea yang diduduki Rusia dan baru-baru ini menjadi lokasi yang diklaim Ukraina sebagai serangan pesawat tak berawak yang berhasil terhadap sebuah pesawat Rusia. Pada bulan April, pejabat Ukraina mengklaim telah menembak jatuh Tu-22M3, pembom strategis jarak jauh Rusia yang membawa rudal jelajah, menyebabkannya menabrak daerah tersebut. Namun para pejabat Rusia mengatakan kepada publikasi lokal RIA Novosti bahwa insiden tersebut diakibatkan oleh hambatan teknis.