JAKARTA - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid menegaskan, peningkatan aktivitas vulkanik gunung api dalam waktu yang nyaris berdekatan tersebut sama sekali tidak berhubungan antar satu dengan yang lainnya.
Adapun saat ini ada 7 gunung api dengan status Awas-Siaga dan Waspada tapi erupsi dan tersebar di Sumatera yakni Gunung Marapi, Jawa Gunung Merapi dan Gunung Semeru, Pulau Sulawesi Gunung Ruang, Maluku Gunung Ibu dan Nusa Tenggara yakni Gunung Leowotobi Laki-laki, Gunung Ile Lewotolok.
"Gunung-gunung tersebut erupsi beriringan sampai bersamaan sejak Januari 2024 dengan durasi krisis erupsi dari 1 minggu hingga bulan," ujar Wafid dalam Konferensi Pers Rangkaian Erupsi Gunung Api Di Sumatera-Jawa-Sulutmaluku dan NTT secara virtual, Kamis 6 Juni.
Wafid menjelaskan, peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan erupsi tersebut meski dalam waktu yang nyaris berdekatan ditegaskan Wafid tidaklah saling berhubungan namun terjadi akibat rentetan gempa vulkanik dan gempa lokal mereka.
"Walaupun waktu kejadian erupsi saling berdekatan di Sumatera-Jawa-Sulawesi-Maluku dan NTT, namun kejadian erupsi tidak saling berhubungan. Erupsi masing-masing gunung terjadi akibat terekamnya rentetan gempa-gempa vulkanik dan gempa tektonik lokal sebagai indikasi adanya pergerakan fluida magma dari kedalaman sekitar15 km menuju permukaan gunung itu sendiri," sambung Wafid.
Wafid mencontohkan, kejadian erupsi di Gunung Marapi sejak Desember 2023 yang masih berlangsung sampai sekarang dan sesekali erupsi abu, telah berakibat memicu banjir bandang pada 11 Mei 2024 dan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan infrastruktur disambung kemudian dengan Erupsi Gunung Merapi, Gunung Semeru dan Gunung Ile Lewotolok masih terus terjadi dan erupsinya merupakan rangkaian erupsi dari tahun sebelumnya sehingga status gunung dipertahankan pada level III (Siaga).
"Pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas gunungapi di seluruh wilayah Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah," tutur Wafid.
BACA JUGA:
Kepala Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan membenarkan yang disampaikan Kepala Badan, Erupsi yang terjadi tidak berkaitan secara langsung dengan gempa tektonik.
"Saat ini PVMBG sedang melakukan modernisasi peralatan sehingga kedepan PVMBG bisa lebih akurat melokalisir gempa tektonik tepatnya disebalah mana, karena kadang kadang kalau kita kurang didukung peralatan yang lebih modern dan lengkap lagi maka diharapkan kita dapat menentukan lokasi gempa tektonik local yang lebih akurat," ujar Hendra.