DENPASAR - Foto penampakan bintang bertebaran di langit saat malam Nyepi di Bali viral di media sosial. Fenomena langit ini disebut milky way atau galaksi bimasakti dengan taburan bintang menyala.
"Sebetulnya milky way atau rasi Bintang Bimasakti itu akan terlihat lebih baik bila tidak ada pengaruh cahaya lain misalnya juga dari bulan. Kebetulan, pada saat Nyepi, tidak ada cahaya yang nyala. Sehingga benar-benar bersih di angkasa dan langit cerah," Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Iman Faturahman saat dihubungi VOI, Senin, 15 Maret.
BMKG menyebut fenomena milky way tidak hanya terjadi pada malam Nyepi tapi kadang terjadi di bulan Juni sampai November ketika musim kemarau.
BACA JUGA:
"Kadang di bulan yang paling bagus itu di Juni sampai awal November kelihatan juga. Ada juga pengamatan-pengamatan terkait dengan millky way itu. Kalau kita lihat di Juni sampai November itu kan posisi matahari juga ada di sisi arah utara," ujar Iman.
"Jadi utaranya dari ekotrial, kemungkinan dengan arah di sana musim kemarau. Jadi langit akan lebih minimal perawannya, dengan minimal perawannya otomatis akan lebih mudah melihat langit yang lebih cerah dibandingkan musim hujan pada saat saat musim peralihan," ujar Iman.