JAKARTA - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo menyebut terjatuhnya seorang siswa SMP Negeri 73 Jakarta dari lantai 3 gedung sekolah bukan disebabkan oleh kasus perundungan (bullying).
Hal ini diungkapkan Purwosusilo usai Disdik DKI menemui siswa tersebut untuk meminta keterangan usai kejadian.
"Anak itu nyari perhatian. Pak Plt (Kepala Disdik DKI) sudah komunikasi sama anak itu. Bertanya 'memang kamu niat apa?'. 'Saya ini cari perhatian. Kepeleset saya, Pak'," ucap Purwosusilo mengutip penjelasan siswa tersebut, Jumat, 24 Mei.
Purwosusilo pun menegaskan bahwa siswa tersebut tidak berniat untuk melompat dari jendela ruang kelasnya. Ia terpeleset ketika menaiki jendela untuk mencari perhatian teman-temannya.
"Kemarin itu temannya cuek-cuek. Jadi, alasannya dia cari perhatian, ke jendela, kepeleset. Terus temannya tidak ada kesempatan untuk menolong. Kepeleset ya, bukan jatuh apalagi kalau bicara melompat," jelasnya.
"Nah, ketika nyari perhatian itu kepeleset, jatuh dari lantai tiga ke lantai dua. Itu kena genteng yang miring, lalu kepeleset, jatuh," lanjut dia.
Saat jatuh, siswa itu langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan. Kini, siswa tersebut telah kembali pulang dan melanjutkan sekolahnya.
"Anaknya sudah sekolah. Alhamdulillah baik-baik saja," ucap Purwosusilo.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMPN 73, Tebet, Jakarta Selatan berinisial GAD nekat terjun dari lantai 3 gedung sekolah, Senin, 20 Mei, pukul 12.00 WIB.
Setelah dilakukan pemeriksaan kepolisian, GAD mengaku dijauhi oleh teman-temannya. Korban merasa tidak ada teman yang memedulikan dirinya.
BACA JUGA:
“Hasil wawancara singkat korban melakukan hal tersebut karena merasa dijauhi dan tidak ditemani oleh teman sekolahnya. Saat melompat ke luar kelas, korban frustasi. Atas keinginan sendiri, tidak ada yang mendorong,” kata Kapolsek Tebet, Murodih, Senin, 20 Mei.