JAKARTA - Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Dinas Pendidikan untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, untuk mengantisipasi insiden serupa di SMPN 73, Tebet, Jakarta Barat.
“Kami meminta agar Dinas Pendidikan melalui anggaran sekolah, melalui anggaran Dinas Pendidikan memastikan sarana-prasarana yang ada ini menjamin keselamatan anak,” kata Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono saat ditemui SMPN 73 Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Mei.
Aris menyoroti sistem perlindungan di sekolah-sekolah yang dirasa jauh dari kata aman. Oleh sebab itu, ia merekomendasikan untuk meningkatkan sarana prasana seperti jendela yang dipasang teralis, guna mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Karena kita tidak tahu, kita tidak bisa setiap saat mengawasi dan mendampingi anak. Maka situasi lingkungannya, sarana-prasarananya harus mendukung, bagaimana anak itu keselamatananya diutamakan,” ujarnya.
“Kemudian menutup kemungkinan anak untuk kemudian melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya,” tambahnya.
Ia mengakui masih banyak catatan sekolah yang belum memenuhi standar keamanan. Oleh sebab itu, pihaknya akan berusaha meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan langkah preventif tersebut.
BACA JUGA:
“Masih banyak catatan, salah satunya gedung-gedung yang tinggi kami rekomendasikan agar kemudian dipasang tralis atau alat apa, sarana pengaman,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar SMPN 73, Tebet, Jakarta Selatan berinisial GAD nekat terjun dari lantai 3 gedung sekolah, Senin, 20 Mei, pukul 12.00 WIB. GAD mengaku dijauhi oleh teman-temannya. Korban merasa tidak ada teman yang memperdulikan dirinya.
“Hasil wawancara singkat korban melakukan hal tersebut karena merasa dijauhi dan tidak ditemani oleh teman sekolahnya,” kata Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, Senin, 20 Mei.
“Saat melompat ke luar kelas, korban frustasi. Atas keinginan sendiri, tidak ada yang mendorong,” ungkapnya.
Beruntung nyawa korban selamat, kini dalam penanganan medis.