Stafsus Erick Thohir: Antusiasme Lansia untuk Ikut Vaksinasi COVID-19 Makin Tinggi
Proses vaksinasi (dok. Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan antusiasme lansia untuk ikut vaksinasi di Sentra Vaksinasi COVID-19 Istora Senayan sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah yang ikut serta makin hari makin meningkat.

Pada hari pertama yakni tanggal 8 Maret, lanjut Arya, hanya 18 persen yang hadir dari total 5.000 orang lansia yang diundang untuk melakukan vaksin.

Kemudian, pada hari kedua vaksinasi, dari 5.000 lansia yang diundang untuk melakukan vaksin, jumlah yang hadir meningkat menjadi 22 persen.

Di hari ketiga, jumlah kehadirannya makin meningkat menjadi 45 pesen dari 5.000 lansia yang diundang.

"Jadi kenaikannya melonjak dalam tempo tiga hari dan ini menunjukan bahwa para lansia makin semangat untuk divaksin dan berita bahwa mereka dilayani sangat baik ini tersebar kemana-mana," katanya dalam keterangan resminya, Kamis, 11 Maret.

Lebih lanjut, Arya mengatakan dalam proses vaksinasi para lansia tersebut dilayani dengan sangat baik. Ia mengklaim hal ini menjadikan para lansia merasa aman dan nyaman untuk melakukan vaksin.

"Kami berharap angka ini akan terus naik setiap harinya dan kita bisa melayani lansia semaksimal mungkin dan bisa diteruskan di beberapa kota di Indonesia, khususnya delapan kota," ucapnya.

Sekadar informasi, Kementerian BUMN bersama Kementerian Kesehatan, Pemda DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation telah berkolaborasi untuk melakukan Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta.

Ditargetkan tak kurang dari 5 ribu pendaftar akan divaksin setiap hari. Program ini akan dilakukan secara berturut-turut selama sekitar 4 bulan.

Sejak pergelaran perdananya, muncul informasi di ranah media sosial yang menyebutkan Sentra Vaksinasi COVID-19 terbuka untuk semua pemegang KTP. Arya meluruskan hal ini. Kata dia, Sentra Vaksinasi Kementerian BUMN ini diperuntukkan bagi pegawai publik dan lansia yang terdaftar di DKI Jakarta, bukan untuk umum.

"Jadi bukan untuk yang bukan pegawai publik dan bukan lansia. Ini hoaks yang perlu diluruskan," ucapnya.