Bagikan:

JAKARTA - Mantan politikus partai Demokrat Ruhut Sitompul kembali berkomentar mengenai kondisi partainya dulu. Ruhut mengatakan sekarang sudah tidak ada lagi dinasti di partai berlambang mercy itu.

Menurut dia, Partai Demokrat pasca KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum adalah partai yang terbuka, modern dan nasionalis.

"Banyak yg menghubungi Aku “Anjing Penjaga” Partai Demokrat yg mana ?, tegas Aku jawab PD yg waktu sebagai partai Terbuka Moderen Nasionalis Relegius jadi bukan PD yg Dinasty Aku katakan PD sekarang hanya satu yg Ketua Umumnya Pak Moeldoko yg satu lagi sudah Demisioner MERDEKATangan melipat," kata Ruhut dalam akun twiterrnya dikutip Rabu, 10 Maret.

Ruhut sebelumnya juga sudah mengomentari KLB Partai Demokrat. Ruhut saat itu menyebut orang-orang atau kader partai Demokrat yang menyebut KLB abal-abal karena sedang kebakaran jenggot. Menurut Ruhut, mereka sudah bingung harus berbuat apa.

"Masih sekitar KLB Partai Demokrat, ada yg mengatakan Abal abal Lucu lucuan macam macamlah pada kebakaran jenggot ha ha ha kelamaan bergaul dgn kadrun sich," kata Ruhut.

Ruhut yang juga mantan kader Demokrat dan saat ini bergabung dengan PDIP meminta agar pihak-pihak terkait menunggu hasil akhirnya. Namun, dalam proses penantian itu para pihak sebaiknya tidak melakukan  hal-hal di luar batas.

"Ya sudah tunggu saja hasil akhirnya tapi tolong jgn nembak kanan kiri muka belakang atas bawah nanti stresssssss MERDEKA🙏🇮🇩.," kata Ruhut.

Adapun dalam KLB di Deli Serdang Sumatera Utara, peserta menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam KLB AHY dinonaktifkan sebagai ketua umum.

Moeldoko menerima kepercayaan peserta KLB yang menunjuk dirinya sebagai ketua umum periode 2021-2025. Moeldoko pun mengajak semua kader bahu membahu menyatukan kekuatan agar kejayaan partai bisa diraih kembali.

KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.