JAKARTA - Anggota Presidium Perhimpunan Sri Mulyono mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara legal. Selain itu, dirinya juga menyinggung peristiwa ini adalah buah dari perilaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ini buah dari perilaku Pak SBY sebelumnya. Menurut saya, (KLB Demokrat, red) adalah legal," kata Sri dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di YouTube, Sabtu, 6 Maret.
Menurutnya, SBY juga pernah melakukan hal yang sama dulu. Lagipula, dulu sebelum SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, peristiwa KLB semacam ini tidak pernah terjadi. Selain itu, dia menilai, banyak kader Demokrat yang menyimpan dendam politik kepada Presiden ke-6 RI tersebut.
Sebab, mereka tak ingin Partai Demokrat menjadi partai yang dikuasai keluarga.
"Saya kira, iya (ada dendam politik, red). Dalam pandangan saya, kader Demokrat kan ingin menyelamatkan partai dari dinasti dari keluarga, masa sih, partai dikuasai keluarga," tegasnya.
"Kalau Pak Andi (Andi Mallarangeng, red) bilang kroni itu zaman Pak Harto, Pak SBY ini juga membangun kroni juga sekarang ini," imbuhnya.
BACA JUGA:
Sementara saat disinggung perihal apakah KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara itu sudah sesuai AD/ART partai, dia enggan berkomentar. Hanya saja, dia menilai, hal semacam ini juga pernah dilakukan oleh SBY saat Anas Urbaningrum masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Di Bali itu Pak SBY minta tolong kepada kubu Pak Anas untuk meredam Pak Marzuki dengan kompensasi kubunya Pak Anas akan diakomodir," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum periode 2021-2025. Saat ditunjuk, Kepala Staf Kepresidenan itu tidak ada di lokasi KLB.
Tapi, sesaat setelah putusan itu keluar, salah satu peserta KLB Demokrat, Darmizal coba menghubungi Moeldoko melalui sambungan telepon. Darmizal meminta supaya Moeldoko memberi arahan kepada kader Partai Demokrat.
"Sebelum istirahat ini, kami harap bapak dapat menyampaikan sepatah dua kata," kata Darmizal di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat, 5 Maret.
"Tolong saudara-saudara jawab pertanyaan dari saya untuk memastikan, tolong dijawab. Apakah KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?" ucap Moeldoko kepada peserta. Telepon Darmizal di-loud speaker dan disambung dengan microphone sehingga bisa didengar semua peserta.
"Sesuai," jawab peserta KLB kompak.
"Yang kedua saya ingin tahun keseriusan kalian memilih saya untuk memimpin Partai Demokrat, serius atau tidak?" tanya Moeldoko.
"Serius!" balas peserta KLB.
"Saya ingin tahu keseriusan Anda, bekerja untuk merah putih di atas kepentingan golongan?" tanya Moeldoko lagi.
"Merah putih," jawab mereka riuh.
"Dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara, Oke kita terima," tutup Moeldoko.
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam acara kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret. Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan.
"Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen.