Presidium PPI: KLB Mulanya dari SBY, Mantan Presiden RI Itu Juga yang Mempelopori Kudeta Anas Urbaningrum
Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: demokrat.or.id)

Bagikan:

JAKARTA - Kader Partai Demokrat yang juga anggota Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sri Mulyono menilai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, kemarin dimulai sendiri oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, dulu ketika masih diketuai oleh Subur Budhisantoso dan Hadi Utomo kejadian semacam ini tak pernah ada.

"Apa yang terjadi KLB sekarang itu dimulai oleh Pak SBY sendiri. Karena selama dua periode kepemimpinan Prof Budi Santoso dan Hadi Utomo itu tidak ada keributan di internal, tidak ada KLB. Bahkan pikiran-pikiran KLB pun tidak ada," kata Sri dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di YouTube, Sabtu, 6 Maret.

Dia mengatakan, SBY yang mempelopori adanya gerakan penggembosan di dalam partai dan hal ini terjadi ketika Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Usaha-usaha untuk menggulingkan Anas ini jelas-jelas terbaca dan itu telanjang. Ini saya ceritakan ya. Misalnya, bagaimana pada saat itu Pak SBY mengadakan Rapimnas di Cikeas tanpa mengundang Anas sebagai ketua umum. Ini kan ilegal," ungkapnya.

"Kemudian FPPD, Forum Pendiri dna Deklalator Partai Demokrat, mengadakan acara di Sahid. Anas juga tidak diundang, tidak diberitahu, ini kan juga ilegal. Selanjutnya, Pak SBY, tanggal 4 Februari 2013 berpidato dari Jeddah meminta KPK supaya menetapkan status hukum Anas. Ini kan juga tidak bener, ini kan juga arogan, ilegal juga," imbuhnya.

Dia juga menyebut, kala itu Presiden ke-6 RI ini juga dirasa mengintervensi kasus korupsi yang menjerat Anas. Tudingan ini muncul, karena surat perintah penyidikan (Sprindik) KPK atas nama Anas Urbaningrum bocor dan sampai ke Cikeas -atau kediaman SBY-.

Sehingga, dengan berbagai hal yang disebutnya itu, dia menilai, KLB Demokrat di Deli Serdang ini adalah ulah dari SBY sendiri. "Inilah benang merah yang sekarang menghasilkan KLB," tegasnya.

"Pak SBY mengajari semua itu, sehingga sekarang terjadi KLB. Seandainya Pak SBY tidak mengajari itu, maka menurut saya tidak akan ada KLB, tidak ada tindakan-tindakan ilegal-ilegal, tidak ada tindakan arogan. Pak SBY guru ilegal di dalam Demokrat. Guru arogansi di dalam Demokrat dan guru KLB, guru kudeta," pungkasnya.