Dari SBY ke AHY Aturan Partai Demokrat Makin Menyimpang, Mantan DPD Kaltim Dukung KLB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Ayahnya SBY (Foto: Instagram @agusyudhoyono)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Timur Rahmadi Kasim menyatakan sikap mendukung penuh pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB).

Sebab menurutnya, kondisi Demokrat semakin memprihatinkan karena tampil dengan citra partai dinasti.

Apalagi sejak dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Aturan dalam kepartaian sudah menyimpang dari ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"Dari SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memimpin sebagai Ketua Umum dilanjutkan oleh anaknya Mas AHY, itu tatanan berorganisasinya menyimpang dari ketentuan AD/ART" ujar Rahmadi Kasim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 3 Maret.

Rahmadi mengaku pernah menuntut SBY saat menjadi ketua umum secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lantaran diduga telah mengubah secara sepihak hasil keputusan Kongres ke-IV Partai Demokrat. Ada indikasi, SBY ingin menguasai dan mendinastikan PD menjadi partai keluarga.

"Ketika saya tuntut dan seterusnya berproses di pengadilan, akhirnya itu dibetulkan dalam Rakernas diperluas di Mataram, berarti apa yang saya tuntutkan benar," bebernya.

Selain itu, menurutnya, keanehan juga terjadi dalam Kongres tahun 2020 yang didalamnya hanya membahas terkait suksesi ketua umum, namun tidak ada pembahasan-pembahasan Komisi yang menyangkut organisasi dan kaderisasi. Lalu saat itu juga tiba-tiba muncul lagi AD/ART yang dibuat di luar Kongres.

"Kita mau meluruskan ke depan reaksi yang muncul di daerah seperti di Kalimantan tentunya, mereka meminta supaya kalau memang tidak bisa dimusyawarahkan, di KLB-kan. Berarti KLB ini penuh dengan dukungan arus-arus bawah," tegas Rahmadi.

Kendati demikian, Rahmadi menghimbau kepada seluruh kader untuk menyikapi persoalan yang ada di internal partai saat ini dengan bijak demi Partai Demokrat yang lebih baik.

"Saya menghimbau kepada semua kader logowo menyikapi kondisi politik kita saat ini, kondisi dalam tubuh internal Demokrat, KLB itu bukan sesuatu yang artinya nista sesuatu yang tidak bisa tapi KLB itu untuk memperbaiki Demokrat ke depan agar jadi salah satu tiga besar atau insya Allah pemenang dalam pemilu 2024," katanya.