Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dan politikus senior Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun cekcok terkait rencana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Keduanya mulai adu mulut saat menyinggung gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pasca pemberhentian  7 kader Partai Demokrat secara tidak hormat oleh Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Jhoni Allen Marbun termasuk dari 7 kader yang dipecat. Bahkan, statusnya sebagai anggota DPR juga dicopot. Jhoni Allen menegaskan gugatan hukum di PTUN akan terus berjalan.

Menanggapi hal tersebut, Andi Mallarangeng menilai Jhoni Allen memang pantas dipecat dari Demokrat. Sebab menurutnya, mantan anggota DPR dapil Sumatera Utara itu terbukti berkhianat dan berusaha menjual partai kepada pihak lain di luar partai.

“Ini karena apa? Karena kekuasaan dan uang. Ini perilaku poltik lama, di Demokrat ini enggak akan bisa dilakukan. Sudah benar dia dipecat," ujar Andi dalam program Kompas TV dikutip VOI, Selasa 2 Maret 2021.

Andi meminta Jhoni tidak memutarbalikkan fakta dengan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan pendiri partai berlogo bintang mercy itu. 

“Saudara Jhoni ini puluhan tahun di Partai Demokrat sebelumnya enggak pernah menyinggung legitimasi Pak SBY, sebagai penggagas partai. Yang saya dengar belakangan Bung Jhoni ini malah merengek-rengek ke SBY untuk menjadi PAW, untuk menjadi anggota DPR RI, supaya dia menggantikan calon yang sudah ada,” sebut Andi.

Mendengar pernyataan Andi, Jhoni langsung merespons. Dia membongkar kelakuan buruk Andi selama di partai Demokrat. Jhoni menyebut Andi adalah salah satu orang yang membuat hancur Demokrat dengan melakukan tindak pidana korupsi.

“Makanya kau belajar, belajar sopan santun, Jhoni Allen tidak pernah merengek-rengek, itu keputusan KPU. Saya tak merengek-rengek, PAW itu hak saya, beda dengan Anda yang suka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang,” kata Jhoni.

Jhoni  Allen balik menyebut Andi Mallarangeng sedang memutarbalikkan fakta. Sebab kata Jhoni, Andi merupakan salah satu biang kerok turunnya elektabilitas Demokrati.

“Hambalang kau bikin mangkrak, kau lah yang bikin Demokrat hancur. Kamu boleh sekolah tinggi sampai S5, tapi kelakuanmu bikin malu. Lihat sekarang, kamu enggak ada malunya ketawa-ketawa. Malu dong, masa enggak ada malunya,” kata Jhoni geram.

Cekcok Bahas Syarat Pelaksanaa KLB 

Selain tuding menuding soal pemecatan, Andi dan Jhoni juga saling ‘sikut’ terkait isu Kongres Luar Biasa (KLB). Andi menyebut agenda pengambilalihan kepemimpinan secara paksa itu tidak akan berlangsung jika tidak disetujui ketua Majelis Tinggi Partai (MTP).

Menurut Andi, KLB itu harus mendapat persetujuan dari 3 anggota majelis partai. Dan apabila syarat itu tidak terpenuhi, maka KLB itu dipastikan tidak sah alias abal-abal.

"Di AD/ART mekanisme intenal dari dua per tiga DPD, dua pertiga DPC, dan ada persetujuan ketua majelis tinggi. Kalau tidak itu abal-abal namanya," kata Andi.

Andi menuding Jhoni bersekongkol dengan pihak luar. Di mana agenda dari Jhoni adalah mendesak Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menjatuhkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah.

“Dia dipecat karena bersekongkol dengan elemen dari luar, masa mau diikuti gaya Orde Baru di zaman sekarang,” katanya.

Menyikapi Andi, Jhoni Allen lantas mengingatkan mantan Menpora itu untuk membaca kembali UU Partai Politik pasal 5 ayat 2 yang menyebutkan keputusan tertinggi ada dalam Kongres Luar Biasa bukan forum majelis tinggi partai.

"Itu sah untuk meluruskan kebijakan-kebijakan partai yang sudah menyimpang," tegas Jhoni.

Menurut kabar yang beredar, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Jilid II bakal digelar pada Maret mendatang. Bahkan informasi ini sudah dibenarkan para pendiri Parta Demokrat salah satunya Hencky Luntungan.

Namun terkait lokasi, hingga saat ini belum ada kepastian soal tempat penyelenggaraan kongres.