JAKARTA – Olahraga rekreasi papan seluncur atau skateboard ternyata pernah menjadi bagian hidup dari mantan menteri keuangan Chatib Basri. Kisah tersebut dituturkan oleh Dede, panggilan akrab Chatib, kepada khalayak lewat laman Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, dia menceritakan bagaimana masa awal perkembangan skateboard di Indonesia. Kala itu, dia bersama rekan sejawat merasa beruntung dapat menjadi bagian paling pertama dari perkembangan olahraga ini di Tanah Air.
Bersama Didi, karibnya saat itu, Dede mengenang kondisi ‘dunia per- skateboard-an ‘ nasional pada medio 1970-an.
“Didi bercerita bagaimana awal olahraga skateboard mulai di Indonesia pada pertengahan hingga akhir 70an,” katanya di @chatibbasri seperti yang dikutip VOI pada Sabtu, 6 Maret.
“Kita mulai dari iseng-iseng, mulai belajar bagaimana cara bermain yang benar,” imbuhnya.
Merasa cocok, Dede lantas mencoba menekuni bidang olahraga yang identik dengan kaum urban tersebut. Hingga pada satu momentum dia memutuskan untuk menguji nyali berseluncurnya dengan mengadu bakat dengan skaters (sebutan untuk pemain skateboard) dalam ajang resmi.
“Kami pun mulai ikut lomba dan memenangkan kejuaraan,” ujar Dede,
Dalam perkembangannya, Dede merasa bahwa dia tidak bisa lagi terus-menerus mengikuti perkembangan olahraga tersebut. Lalu, pada satu keputusan dia memilih pensiun dini dari kesenangan yang menemani kesehariannya sewaktu kecil itu.
“Saya gantung papan di awal 1980-an. Didi terus sebagai skateboarder. Saya tidak seberani, setekun, seberbakat, dan sehebat Didi, ” tuturnya.
Akhirnya, sekitar 40 tahun berselang setelah Dede meninggalkan skate park, dia mencoba mengingat kembali memori indah meluncur di atas papan keseimbangan yang seera dengan legenda skateboard dunia Tony Hawk memulai karier amatir pertamanya.
“Jadi saya mengenang saja masa lalu itu,” tutup dia.
BACA JUGA:
Monetisasi olahraga skateboard di Indonesia
Pada 1996, Craig Huddleston membuka sebuah toko. Toko itu ia namai City Surf. Lewat City Surf, Huddleston menularkan energi skateboarding. Tidak hanya sebagai olahraga tapi juga gaya hidup. Di sanalah awal mula meluasnya skateboarding sebagai gaya hidup.
Pertengahan tahun 1990-an jadi momentum pesatnya sebaran budaya skateboarding. Kala itu sudah banyak toko skateboard atau skateshop, meski tanpa lisensi yang sah.
City Surf berdiri di tengah pertumbuhan budaya itu. Dua tahun sejak didirikan, tepatnya 1998, City Surf menyelenggarakan 14 kejuaraan skateboard berskala lokal.
Kejuaraan itu diikuti jumlah peserta yang minim. Ada dua kelas yang dikompetisikan saat itu: street course dan mini ramp. Bagaimanapun pesatnya pertumbuhan, budaya skateboarding di masa itu masih tergolong minoritas. Meski minim peserta, kejuaraan yang dibuat City Surf saat itu berhasil memperluas paparan olahraga skateboard.