Bagikan:

TANGERANG - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengungkap motif pembunuhan penjaga warung madura berinisial AH (32) yang diduga dilakukan FA (23) dan NA (28) di Jalan Lempar Cakram, Pamulang Tangerang Selatan, karena sakit hati.

Dirinya menambahkan, FA yang merupakan pelaku utama mengaku sakit hati lantaran kerap dimarahi oleh korban karena dianggap kerap tidur saat berjaga.

“Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa sudah kerja bagus, kayak tidur subuh-subuh dibangungin 'lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini' begitu beberapa kali,” kata Titus saat dikonfirmasi, Senin, 13 Mei.

“Jadi perilakunya, kayak ditarik sarungnya, terus dimarahin, pake bahasa Madura. Kurang lebih intinya 'kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini, pergi aja, pulang lagi ke kampung mu lah',” sambungnya.

Sementara itu, NA yang merupakan pedagang soto turut membantu melakukan pembunuhan tersebut. Tersangka kedua disebut sakit hati karena ingin utang rokok, tapi tidak diberikan.

“Dia sakit hati, karena dia mau utang rokok gak dikasih,” ujarnya.