Bagikan:

JAKARTA - Riki Renaldi, seorang sopir ojek online (ojol) mengaku melihat dan mendengar korban berteriak dari lantai 2 toko Saudara Frame, Mampang, Jakarta Selatan. Namun, saat itu Riki mengaku tidak dapat berbuat-apa melihat kejadian tersebut, karena takut.

“Iya ada di atas, rame banget. Minta tolong. Asap sudah di atas. Asap dari bawah ke atas. Ya bagimana ya, sedih juga,” kata Riki saat ditemui di lokasi, Jumat, 20 April.

Kendati demikian, Riki mengaku sangat sedih dan menyesal lantaran saat korban teriak dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya korban meninggal dunia terpanggang di dalam bangunan yang di selimuti api.

“Saya cuma ngeliatin saja ya. Bagaimana ya, mau menolong juga tak bisa. Kalau ingat saya jadi sedih. Tidak bisa berbuat apa-apa, api sudah besar dari bawah,” ucapnya.

Singkat cerita, saat api sudah dapat dikendalikan, korban telah ditemukan dalam keadaan tewas.

“Saya lihat posisinya agak tertunduk terbakar. Bagaimana ya, tak bisa saya ungkapkan. Kasihan lah,” ujarnya.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Kanitero mengungkapkan 7 orang yang tewas saat kebakaran di toko Saudara Frame di Mampang, Jakarta Selatan ditemukan dalam satu ruangan di lantai 2. Toko bingkai berlantai 4 itu memang dijadikan tempat tinggal keluarga korban bersama pembantu rumah tangga.

David menyebut bila 7 orang yang tewas dalam ruko terdiri dari assisten rumah tangga (ART) dan keluarga pemilik toko bingkai tersebut.

Sementara dari 5 korban yang selamat, 4 antaranya pekerja toko itu. Sisanya adik dari pemilik toko.

“Korban yang ada di dalam ini masih keluarga dari pemilik. Terdapat 2 anak di dalamnya, 1 orang tua, ada 3 ART,” katanya.