Bagikan:

JAKARTA - Indonesia dan China desak seluruh pihak di Timur Tengah menahan diri untuk mencegah eskalasi yang lebih luas, sementara masalah Palestina harus diselesaikan melalui solusi dua negara.

Itu dibahas dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta.

"Kita memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya semua pihak menahan diri dan pentingnya untuk melakukan de-eskalasi," kata Menlu Retno dalam keterangan di Jakarta, Kamis 18 April.

Menlu Retno mengatakan, selain menjelaskan upaya diplomatik yang dilakukan oleh Indonesia sejauh ini, ia juga yakin China akan menggunakan pengaruhnya guna mencegah terjadinya eskalasi.

"Kita juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya gencatan senjata di Gaza dan penyelesaian masalah Palestina secara adil melalui two state solutions," kata Menlu Retno.

"Indonesia akan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. Stabilitas Timur Tengah tidak akan terwujud tanpa penyelesaian isu Palestina," tegasnya.

Selain Timur Tengah dan Palestina, dalam kesempatan ini kedua menteri luar negeri juga membahas masalah Indo-Pasifik. Menlu Retno menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan, yang bisa dicapai jika semua pihak menghormati hukum internasional.

"Indonesia menghargai dukungan RRT Terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kawasan kita agar tetap damai dan stabil," serunya.

Menlu Retno menambahkan, Ia mengajak China untuk menjalin hubungan yang bersahabat, saling menghormati, menguntungkan dan menghormati hukum internasional, untuk menjaga stabilitas perdamaian dan kemakmuran di kawasan.