Penyelidik Federal Periksa Komunikasi Anggota Parlemen AS dan Perusuh Saat Kerusuhan Capitol Hill
Kerusuhan di Capitol Hill. (Wikimedia Commons/Tyler Merbler)

Bagikan:

JAKARTA - Penyelidik federal Amerika Serikat (AS) sedang memeriksa catatan komunikasi antara anggota Kongres dan massa pro-Donald Trump yang menyerang Capitol Hill, Washington D.C, Amerika Serikat pada 6 Januari lalu.

Seorang pejabat berwenang menyebut, ini dilakukan seiring dengan semakin terkait dengan penyelidikan untuk mengeksplorasi ada tidaknya keterkaitan antara anggota Kongres dengan para perusuh.

"Data yang dikumpulkan sejauh ini termasuk indikasi kontak dengan anggota parlemen pada hari-hari sekitar 6 Januari, serta komunikasi antara tersangka perusuh yang membahas hubungan mereka dengan anggota Kongres, kata pejabat itu," melansir CNN

Adanya komunikasi semacam itu tidak selalu menunjukkan kesalahan oleh anggota parlemen. Dan, penyelidik belum menargetkan anggota Kongres dalam penyelidikan, kata pejabat itu. Jika penyelidik menemukan kemungkinan penyebab bahwa anggota parlemen atau staf mereka mungkin membantu pemberontak, mereka dapat meminta surat perintah untuk mendapatkan konten komunikasi. Tidak ada indikasi bahwa mereka telah mengambil langkah seperti itu pada saat ini.

Total ada sekita 300 orang yang dihadapkan pada dakwaan kerusuhan Capitol Hill. Penyelidikan kini mengarah pada kemungkinan adanya dugaan konspirasi perencanaan penyerangan, untuk mengganggu proses konstitusional sertifikasi hasil Pemilu AS oleh Kongres.

Pejabat Departemen Kehakiman telah menugaskan lebih dari dua lusin jaksa, termasuk beberapa dari luar Washington, untuk menyelidiki pertanyaan yang lebih kompleks, termasuk kemungkinan pendanaan pemberontak dan apakah tokoh politik, termasuk anggota parlemen dan staf, membantu serangan itu, kata pejabat AS itu.

Pejabat penegak hukum mengatakan, salah satu langkah pertama yang diambil setelah pemberontakan adalah mencari data menara telepon seluler untuk mencoba mengidentifikasi orang-orang di Capitol hari itu, sebuah taktik yang diizinkan berdasarkan undang-undang yang ada. Itu perlu, kata para pejabat, karena di antara banyak kegagalan hari itu adalah Kepolisian Capitol AS yang mengizinkan ratusan orang yang telah menyerang gedung itu pergi tanpa penangkapan.

Selain itu, penegak hukum juga menggunakan apa yang mereka sebut 'daftar pengecualian'. Daftar tersebut memungkinkan penyelidik melihat perangkat seluler yang diizinkan berada di Capitol, seperti untuk anggota dan staf Kongres, penegak hukum, serta pejabat pemerintah dan keselamatan publik lainnya, sambil menyaring orang-orang yang tidak berwenang berada di dalam gedung, menurut pengadilan federal yang mengajukan kasus terkait kerusuhan.

Belum ada komentar dari FBI dan Departemen Kehakiman terkait hal ini.