Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 30.337 tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Aceh telah menjalani penyuntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac dosis kedua. Hal ini sebagai upaya pemerintah agar warganya mendapatkan kekebalan tubuh dari serangan virus corona.

“Nakes yang telah menuntaskan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 30.337 orang di seluruh Aceh,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, dilansir Antara, Kamis, 4 Maret.

Jubir yang akrab disapa SAG itu menjelaskan secara umum 51.091 nakes di Aceh telah menjalani penyuntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac dosis pertama atau sekitar 90,5 persen.

Kata dia Pemerintah Aceh mulai melakukan program vaksinasi pada 15 Januari lalu. Untuk tahap pertama pemerintah memprioritaskan vaksinasi terhadap nakes, khusus Aceh targetnya mencapai 56.470 orang nakes.

“Progres vaksinasi dosis ganda ini mengikuti penjadwalan bagi masing-masing nakes. Penyuntikan dosis kedua setelah penyuntikan dosis pertama dilakukan,” katanya, menjelaskan.

Dia menambahkan bahwa di seluruh Aceh sudah mulai penyuntikan vaksin bagi nakes. Bahkan beberapa daerah di antaranya sudah melebihi 100 persen cakupan vaksinasi untuk dosis pertama, seperti Aceh Barat, Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Langsa.

“Progres vaksinasi di Pidie sudah mencapai 68,9 persen, namun secara persentase paling rendah di Aceh. Nakes yang sudah divaksin dosis pertama di Pidie sebanyak 4.102 orang dari 5.953 nakes sasaran,” katanya.

SAG mengimbau agar seluruh nakes yang terdaftar sebagai penerima vaksin buatan Sinovac itu untuk segera menjalani penyuntikan, agar vaksinasi bagi nakes cepat selesai, sehingga dapat dilanjutkan penyuntikan bagi petugas pelayanan publik dan masyarakat umumnya.

“Nakes yang memenuhi syarat segera melakukan vaksin COVID-19, kecuali secara medis memang masih harus ditunda,” kata SAG.

Hingga kini, kata dia, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 9.580 orang, seiring penambahan 10 kasus baru per hari ini meliputi warga Banda Aceh empat orang, serta masing-masing dua orang warga Aceh Besar, Pidie, dan warga Lhokseumawe.

Dari 9.580 kasus itu sebanyak 7.848 orang telah dinyatakan sembuh, kemudian 1.347 orang masih dalam perawatan medis atau isolasi mandiri dan kasus pasien yang meninggal dunia sebanyak 385 orang, katanya.