Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menjelaskan pengangkatan Ketum PBNU Said Aqil Siradj sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen PT Kereta Api Indonesia (Persero). Menurut Arya Sinulingga, alasan penunjukkan karena Said Aqil mempunyai banyak pengalaman pengelolaan bisnis. 

"Jadi kan Kiai Said Aqil itu kan juga adalah Komut ICDX dari komisarisnya komoditi dan derivatif, jadi beliau sudah punya pengalaman yang banyak mengenai pengelolaan bisnis dan sebagai komisaris," kata Arya Sinulingga kepada wartawan, Rabu, 3 Maret. 

Dengan latar belakang yang dimiliki, kata Arya, Said Aqil paham  pengelolaan perusahaan. Hal ini disebut Arya menjadi pertimbangan dalam penunjukkan Said Aqil sebagai komut PT KAI. 

"Itu hal utama bagi kami bahwa beliau pernah punya pengalaman sebagai komisaris dan komut," katanya. 

Alasan lainnya, kata Arya, Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah dalam hal ini KAI memang membutuhkan tokoh umat seperti Said Aqil. 

"Sehingga nanti kita akan semakin bantu BUMN-BUMN kita. Jadi kan beliau bisa membangun nilai-nilai kebangsaan di BUMN karena beliau seorang ulama besar juga," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Ketua PBNU Said Aqil Siradj menjadi komisaris utama merangkap komisaris independen PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penunjukan Said Aqil ini menggantikan posisi Jusman Syafii Djamal. 

Kabar mengenai penunjukan Said Aqil ini dibenarkan oleh Riza Primadi yang juga ditunjuk menjadi komisaris dari perusahaan pelat merah tersebut. 

"Betul Said Aqil Siroj sebagai Komisaris Utama KAI merangkap Komisaris Independen," katanya, saat dihubungi VOI, Rabu, 3 Maret. 

Berdasarkan perubahan susunan Dewan Komisaris PT KAI yang diterima VOI, selain Said, Erick juga menunjuk beberapa orang lainnya. 

Di antaranya Rochadi yang menempati posisi komisaris independen.  Kemudian Diah Nataliza menjadi komisaris. 

Terakhir, Chairul Anwar menjadi yang ditunjuk menjadi komisaris perusahaan. 

Menurut Riza, Erick Thohir juga masih mempertahankan beberapa nama pada posisi dewan komisaris lama. Mereka adalah, Pungky Sumadi, Criss Kuntadi dan Freddy Haris. Erick juga tidak mengubah posisi dewan direktur.