Korban Pencabulan Petugas Damkar Jaktim Trauma, Takut Jika Ingin Ganti Popok
Ilustrasi Pixabay

Bagikan:

JAKARTA - Ibu dari korban kasus pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandungnya berinisial SN, oknum damkar Jakarta Timur, menyatakan anaknya masih mengalami trauma sampai saat ini.

"Dia kalau mau ganti popok, ketika dibasuh juga masih takut. Dia bener-bener masih trauma, " kata ibu dari korban berinisial P saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

P juga menyebutkan sempat mengigau dalam tidurnya, dalam igauan anaknya itu, korban masih mengigau kesakitan.

"Sekitar dua hari yang lalu dia sempat ngigau sekitar pukul dua malam. Sama saat Subuh, dia bilang sakit," katanya.

Terkait kondisi anaknya sendiri, P mengaku belum mendapatkan informasi apapun perihal pendampingan dari Kepolisian. Dia mengaku baru sekali ke psikolog setelah melakukan visum.

"Saya belum mendapatkan info apa-apa, baru sekali kemarin di bawa ke psikolog setelah visum," ucapnya.

Polda Metro Jaya telah memeriksa ibu dan nenek dalam pengungkapan kasus pencabulan anak yang dilakukan oleh bapak kandungnya di Jakarta Timur.

"Sudah dilakukan tim penyelidik, melakukan klarifikasi terhadap pelapor atau ibu korban. Kemudian melakukan permintaan klarifikasi terhadap nenek korban,”kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 21 Maret.

Ade Ary menjelaskan pelapor atau ibu korban berinisial PA telah melaporkan mantan suaminya atau ayah korban berinisial SN ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 6 Februari.

"Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subdit Renakta) Polda Metro Jaya, " katanya.

Sementara itu oknum petugas pemadam kebakaran (damkar) yang dilaporkan mencabuli anaknya telah diperiksa oleh pimpinannya di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, namun masih menyangkal melakukan perbuatan tersebut.

"Kalau kita sudah meminta keterangan atau berita acara pemeriksaan (BAP) kelanjutan dari administrasi, kan sudah kita lakukan, kita panggil yang bersangkutan kemarin," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan.

Kebetulan yang bersangkutan juga bersama kedua orang tuanya hadir.

"Sementara sampai dengan keterangan bahwa dia mengaku tidak melakukannya," kata Satriadi.