Bagikan:

BOGOR - Pascadiberlakukan kembali Perbup Bogor 56/2023 terkait jam operasional angkutan tambang, para sopir truk tronton kembali beraksi.

Sejumlah sopir truk tronton melakukan aksi demo dengan cara memberhentikan mobil ukuran gajah tersebut di tengah-tengah jalan raya Parungpanjang.

Aksi tersebut berlangsung mulai pukul 22.30 WIB pada Rabu kemarin, selepas warga melaksanakan salat tarawih hingga Kamis 14 Februari dini hari.

Akibat aksi dari para sopir truk tronton ini, jalan Parungpanjang macet total dan lalu lintas nyaris tak bergerak.

Akibat aksi protes para sopir truk tambang mengakibatkan kemacetan hingga capai 19 kilometer yang diawali dari Jagabaya Kecamatan Parungpanjang hingga Karawaci Kabupaten Tangerang.

Para sopir truk tambang mulai berangsur normal setelah adanya mediasi antara para sopir dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

"Kami melakukan aksi demo ini hanya menuntut untuk dicabut jam operasional yang sudah dilakukan uji coba. Karena aturan itu yang baru tidak berpihak kepad kami,"kata salah satu sopir angkutan tambang Agus.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Transporter Tangerang Bogor, Achmad Gojali mengatakan, aksi demo ini dilakukan secara spontanitas yang dimulai pada pukul 21:30 WIB.

"Kendaraan baru bisa bergerak pada pukul 02:30 WIB pagi, setelah dilakukan mediasi dengan Dishub Kabupaten Bogor,"terang Achmad Gozali.

Ia menuturkan, para sopir menuntut bagi angkutan tambang baik itu bermuatan ataupun kosong tetap dijalankan seperti biasa saat aturan bupati yang sebelumnya.

"Para supir menuntut agar bisa melintas di jam 20:00 WIB hingga pukul 05:00 WIB, itu sesuai Perbup sebelumnya dari nomor 56 ke nomor 120," ucap Achmad  Gozali.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menjelaskan, hasil mediasi bersama para sopir truk tambang akan dibahas bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

"Jam 3 sore kita undang para sopir tersebut di Cibinong untuk membahas soal perbup," singkatnya.

Sementara demo sopir truk tambang kembali buat warga Parungpanjang sengsara. Mereka demo hingga menutup jalan dengan truknya.

Dony salah satu warga Parungpanjang mengatakan, sangat membuat warga sekitar sengsara. Truk tambang menutup jalan. Warga yang tinggal disekitar pun tak bisa melintas. Akses jalan lumpuh total

"Pemerintah harus bertindak cepat agar masalah tidak berlarut dan warga tidak banyak dirugikan karena akses jalan lumpuh total," terangnya