Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku dirinya belum memikirkan langkah yang akan ditempuh selanjutnya jika nanti tak memenangkan Pilpres 2024 bersama cawapresnya, Muhaimin Iskandar.

Anies menyebut masih fokus mengawal proses perhitungan dan rekapitulasi suara Pilpres 2024. Hal itu ditegaskan Anies saat ditanya soal peluang kembali maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024 di provinsi DKI Jakarta.

"Kita sekarang sedang berfokus pada penuntasan penghitungan. Kita akan fokus di situ dan gerakan perubahan ini akan terus menjadi bagian dari kita," kata Anies di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 1 Maret.

Anies memandang dirinya tak perlu mengikuti arus di mana sejumlah tokoh atau politikus mulai masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta yang digelar November mendatang tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim, banyak pendukungnya yang masih berharap agar capres-cawapres Koalisi Perubahan ini bisa terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024.

"jadi, sekarang ini tidak usah tengok kanan kiri. Kita sekarang sednag fokus menuntaskan perjuangan dan ini adalah amanah jutaan orang. Kita akan perjuangkan terus sampai perubahan bisa terlaksana," jelasnya.

Sebagai informasi, perhitungan suara Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan. Dalam web resmi KPU yang memuat hasil real count dengan progres 77,93 persen, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dengan perolehan suara 58,83 persen.

Sementara, capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh 24,49 persen suara, serta capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada pada posisi ketiga dengan perolehan 16,68 persen.

Muncul pandangan bahwa Anies, jika kalah dalam Pilpres 2024, akan mengambil peluang maju sebagai calon Gubernur DKI di pilkada selanjutnya. Mengingat, Anies telah memiliki modal 5 tahun memimpin Ibu Kota, serta masih diperkenankan maju sebagai calon petahana sesuai undang-undang.