Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menyatakan partainya akan mengutamakan kader sendiri untuk diusung sebagai calon gubernur DKI di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Meski begitu, PKS tetap menghargai Anies Baswedan yang sudah membuka peluang maju di Pilgub DKI.

"Kita tentu menghargai Kalau Mas Anies sudah buat keputusan dan mungkin akan ada pertemuan dengan PKS. Tapi sampai ada keputusan resmi PKS tentu mengutamakan kadernya sendiri," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Mei.

Apalagi, lanjut Mardani, PKS berhasil mendulang kemenangan pada Pileg 2024. Sehingga PKS akan menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk sama-sama menggodok nama calon terbaik yang akan diusung.

"DKI karena PKS menang tentu PKS ingin calon yang terbaik, dan lagi-lagi komunikasi sudah dilakukan, kita perlu berkoalisi dan kader diutamakan," jelas Mardani.

"Tetapi politik itu dinamis, teman-teman DPP dan DPW sedang menggodok dalam waktu dekat akan ada penjelasan. Karena bagaimanapun memerlukan tiket," sambungnya.

Mardani meyakini, komunikasi dengan berbagi parpol akan lancar dan baik. Kendati demikian, dia menegaskan PKS tidak mau terburu-buru memutuskan soal Pilkada DKI.

"Kan pendaftarannya juga (baru) 27-29 Agustus. Jadi PKS akan terus melakukan komunikasi, mungkin tawarannya belum menarik, mungkin belum ketemu, mungkin belum silaturahim. (Tapi) Saya yakin PKS akan maju bersama dengan partai-partai yang siap karena sudah ada yang ketemu kok, sudah ada yang negosiasi, sudah ada yang berbincang dengan PKS," pungkasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan membuka peluang maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2024, usai dirinya kalah di Pilpres 2024 kemarin. Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan, karena ia mengaku baru menjabat satu periode di Jakarta.

"Saya kemarin di Jakarta menjalankan tugas selama 5 tahun, dan tidak boleh lebih dari 2 periode, artinya baru kerjakan satu periode, bisa melakukan periode kedua," kata Anies Baswedan dalam sebuah tayangan di televisi, Kamis, 25 April.

"Ini salah satu pilihan kalau ada panggilan dari masyarakat, yang bisa mengusulkan adalah partai politik dan masyarakat, maka akan dipertimbangkan," sambungnya