Kepala Staf IDF Sebut Tidak Melakukan Balas Dendam di Gaza, Tapi Korban Tewas Palestina Tembus 29.195 Jiwa
Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi (kedua dari kiri). (Sumber: IDF)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Israel Defense Forces (IDF) Letjen Herzi Halevi dalam pesan kepada pasukannya mengatakan, mereka hanya menggunakan kekerasan jika diperlukan, tidak balas dendam atau melakukan genosida dalam operasi di wilayah Jalur Gaza.

Dalam surat resminya kepada tentara, Letjen Halevi mengatakan tentara "tidak melakukan pembunuhan besar-besaran", bertindak karena balas dendam atau melakukan genosida di Jalur Gaza, saat perang dengan Hamas memasuki bulan kelima.

"Kami telah berjuang selama empat bulan dan perjalanan kami masih panjang," tulis Letjen Halevi, melansir The Times of Israel 20 Februari.

Lebih jauh ia mengatakan pertempuran tersebut adalah perang yang panjang dan adil. Setiap langkah sangatlah penting, setiap pencapaian lokal adalah bagian dari pencapaian tujuan perang. Ia meminta pasukannya berperang dengan tekad dan profesionalisme.”

"Kami bertindak seperti manusia dan, tidak seperti musuh kami, menjaga kemanusiaan kami. Kita harus berhati-hati untuk tidak menggunakan kekerasan jika tidak diperlukan, membedakan antara teroris dan yang bukan, tidak mengambil apa pun yang bukan milik kita, suvenir atau senjata, dan tidak merekam video balas dendam," urai Letjen Halevi.

"Kami tidak melakukan pembunuhan besar-besaran, balas dendam, atau genosida. Kita datang untuk menang dan mengalahkan musuh yang kejam, yang pantas menerima kekalahan yang pahit," tandasnya.

IDF selalu mengatakan, mereka mematuhi hukum internasional, tidak menargetkan warga sipil, menuding kelompok Hamas menggunakan manusia sebagai tameng manusia di Gaza.

Namun, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada Hari Selasa, jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah itu telah mencapai 29.195 jiwa dan 69.170 lainnya luka-luka.

Dalam Konferensi Keamanan Munich pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengecam Israel, mengatakan mereka "tidak mencapai apa-apa" selain kematian dan kehancuran di Gaza sejak perang dimulai pada Bulan Oktober, dikutip dari The National News.