Bagikan:

JAKARTA - Kepala pengacara militer Israel Defense Forces (IDF) Mayjen Yifat Tomer-Yerushalmi memperingatkan para komandan pasukan, terkait tindakan tentara Israel selama konflik di Jalur Gaza, Palestina.

Mayjen Yifat Tomer-Yerushalmi mengeluarkan peringatan setelah adanya temuan kasus perilaku yang tidak dibenarkan dan ilegal oleh pasukan Israel di Gaza.

"Kami telah menemukan kasus-kasus perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai dan protokol IDF yang tidak dapat diterima," tulis advokat jenderal militer IDF itu, dikutip dari The Times of Israel 21 Februari.

Lebih jauh dia mengatakan, hal tersebut mencakup "pernyataan tidak pantas yang mendorong fenomena yang tidak dapat diterima; penggunaan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan, termasuk terhadap tahanan; penjarahan, yang mencakup penggunaan atau pemindahan properti pribadi untuk tujuan non-operasional dan penghancuran properti sipil yang bertentangan dengan protokol."

"Beberapa insiden melampaui ranah disipliner, dan melewati ambang batas pidana," tegas ibu tiga anak ini memperingatkan.

"Tindakan dan pernyataan ini, yang dilakukan oleh individu yang tidak mewakili keseluruhan, bertentangan dengan IDF sebagai tentara yang profesional, bermoral, dan bermartabat, dan mereka tidak memiliki tempat di IDF," tandasnya.

Dikatakan olehnya, tindakan tersebut juga "menyebabkan kerusakan strategis bagi Negara Israel dan IDF di arena internasional, yang keseriusannya sulit untuk dilebih-lebihkan.”

Mayjen Tomer-Yerushalmi menambahkan, kasus-kasus tersebut sedang diselidiki, setelah itu Kantor Advokat Jenderal Militer akan memutuskan apakah tindakan pidana atau disipliner perlu diambil.

Komentar pengacara IDF ini muncul sehari setelah Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi mengirimkan surat resmi kepada pasukannya, memperingatkan kepada mereka bahwa tentara "tidak melakukan pembunuhan besar-besaran,” tidak bertindak atas dasar balas dendam atau melakukan genosida di Gaza, dalam perang dengan Hamas.