JAKARTA - Seluruh anggota Uni Eropa (UE), kecuali Hongaria, pada Hari Senin memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan ke Rafah, menilai itu akan memperparah bencana bagi sekitar 1,5 juta pengungsi yang berdesakan di kota yang berada di tepi selatan Gaza.
"Serangan terhadap Rafah akan menjadi sebuah bencana besar, itu tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin sebelum pertemuan para menteri luar negeri UE di Brussels, melansir Reuters 20 Februari.
Setelah pertemuan berakhir, semua kecuali satu dari mereka, menyerukan pernyataan bersama untuk "jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata abadi, pembebasan semua sandera tanpa syarat dan penyediaan bantuan kemanusiaan".
Pernyataan itu dikeluarkan atas nama "Menteri Luar Negeri dari 26 Negara Anggota Uni Eropa" dengan para diplomat mengatakan Hongaria, sekutu dekat pemerintah Israel, adalah satu-satunya negara yang tidak mendaftar.
"Kami meminta Pemerintah Israel untuk tidak mengambil tindakan militer di Rafah yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk dan menghambat penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan," kata para menteri.
Israel diketahui sedang bersiap melancarkan invasi darat ke kota paling selatan Gaza, yang disebutnya sebagai benteng terakhir kendali Hamas setelah hampir lima bulan pertempuran.
Israel menuduh pejuang Hamas bersembunyi di antara warga sipil, sesuatu yang dibantah oleh kelompok militan tersebut, mengatakan "langkah luar biasa" diambil untuk menghindari korban sipil.
Namun, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan tidak mungkin mencegah kematian warga sipil.
"Kita harus terus memberikan tekanan pada Israel untuk membuat mereka mengerti bahwa ada begitu banyak orang di jalan-jalan Rafah, sehingga mustahil menghindari korban sipil," katanya.
"Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum kemanusiaan," tegas Borrell.
BACA JUGA:
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga meminta Israel untuk menghormati hukum kemanusiaan, namun mengatakan Israel mempunyai "hak untuk membela diri", karena jelas Hamas masih beroperasi dari Rafah.
"Yang paling penting adalah Hamas akan meletakkan senjatanya," katanya.
"Lebih dari satu juta orang mengungsi ke selatan Gaza karena IDF (Israel Defense Forces) memberitahu mereka demikian. Mereka tidak bisa menghilang begitu saja di angkasa," tandasnya.