JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan akan memulai program vaksinasi COVID-19, salah satu program imuniasi massal terbesar dalam sejarah Negeri Gingseng, pada Jumat 26 Februari ini.
Penyuntikan pertama akan dilakukan pada pukul 9 pagi waktu setempat. Target vaksinasi awal ini untuk pasien dan petugas kesehatan berusia di bawah 65 tahun di panti jompo, atau yang berada di pusat kesehatan umum di seluruh negeri dengan vaksin AstraZeneca.
Ada perdebatan sengit tentang siapa yang akan menjadi orang pertama yang divaksinasi, tetapi Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) tidak menetapkan individu pertama, karena vaksinasi COVID-19 akan dimulai secara bersamaan di seluruh wilayah. Ini berbeda dengan negara-negara lain.
Meski tidak akan ada 'gelar' penerima vaksin pertama di Korea Selatan, akan ada 'orang pertama' di setiap daerah. Di Daegu, pasangan dokter berusia 60-an yang bekerja di fasilitas perawatan akan menjadi orang pertama yang menyingsingkan lengan baju mereka, dan perawat berusia 50-an di panti jompo akan menjadi yang pertama divaksinasi di Busan, menurut pemerintah daerah masing-masing. .
Ketiganya termasuk di antara 289.000 pekerja panti jompo dan pasien yang akan diinokulasi dosis pertama, sementara dosis kedua akan diberikan akhir Maret mendatang.
Sebanyak 1,57 juta dosis vaksin AstraZeneca, cukup untuk 780.000 orang, diproduksi oleh SK Bioscience di pabrik lokal di Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, di bawah kontrak kemitraan manufaktur dengan perusahaan farmasi.
Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin, yang telah disimpan sementara di gudang logistik rantai dingin di Icheon, Provinsi Gyeonggi, ke sekitar 1.900 rumah perawatan, pusat kesehatan, dan fasilitas serupa di seluruh negeri pada Kamis dalam operasi empat hari.
"Konvoi pertama truk satu ton yang membawa vaksin dari gudang turun ke jalan sekitar pukul 05.30, dikawal oleh kendaraan polisi dan militer. Kapal akan digunakan untuk mengirimkannya ke daerah terpencil seperti Pulau Jeju dan Ulleung, dan pesawat juga dapat dimobilisasi tergantung pada cuaca," menurut otoritas kesehatan melansir Koreatimes.
Selain itu, gelombang pertama vaksin Pfizer yang rencanya tiba di Bandara Internasional Incheon kemarin sore, akan diberikan kepada 58.000 petugas kesehatan di 143 fasilitas medis yang merawat pasien COVID-19 mulai Sabtu.
Kelompok lain, dibagi berdasarkan prioritas, akan diberikan vaksin sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh KDCA.
Mereka yang akan menerima vaksin pada kuartal kedua termasuk lansia berusia 65 atau lebih, petugas kesehatan di institusi medis, pengasuh dan pasien di panti jompo untuk orang cacat; dan orang-orang di tempat penampungan tunawisma.
Pada kuartal ketiga, vaksinasi sebagian besar akan diperluas untuk warga berusia antara 18 dan 64 tahun, termasuk mereka yang menderita penyakit kronis, serta pekerja layanan sosial, anggota militer, polisi, dan pekerja di lembaga pendidikan. Warga yang belum menerima suntikan hingga September akan ditawarkan vaksinasi selama kuartal keempat.
Melalui program vaksinasi massal, Korea menargetkan untuk mengimunisasi 70 persen dari populasi atau hingga 36 juta orang pada bulan September, untuk menciptakan kekebalan kawanan pada Bulan November.
BACA JUGA:
Sementara itu, otoritas penegak hukum telah berjanji untuk menekan berita palsu tentang vaksin yang dengan cepat menyebar secara online menjelang vaksinasi, karena kesalahan informasi yang tidak berdasar dapat menyebabkan ketakutan publik terhadap keamanan dan kemanjuran.
Berita palsu tersebut mencakup klaim yang menyesatkan bahwa vaksin mengandung sel janin yang diaborsi, atau bahwa suntikan tersebut akan menyebabkan demensia atau modifikasi genetik.